Berita Kudus
Sumiyatun Menangis Bangga Melihat Video Anaknya Alumni SMKN Jateng Sukses Di Jepang
Sumiyatun tak mampu menahan air matanya ketika menceritakan anaknya, Rafli Saputro yang sukses menapaki dunia kerja di Jepang
Penulis: Hermawan Handaka | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sumiyatun tak mampu menahan air matanya ketika menceritakan anaknya, Rafli Saputro yang sukses menapaki dunia kerja di Jepang. Ia berkali-kali mengaku bangga kepada anaknya yang lulusan SMKN Jateng Kampus Pati itu.
Bagaimana tidak, anak ke empatnya itu kini telah menjadi apa yang diharapkan keluarga. Bekerja di luar negeri dengan gaji yang lebih dari cukup. Bahkan, mampu membelikan sebidang tanah, merenovasi rumah dan rutin mengirim uang untuk kebutuhan orangtuanya di kampung halaman.
Rafli adalah satu dari 1000 lebih, alumni SMKN Jateng, yang viral karena memosting video kisah kesuksesannya di akun Instagram miliknya. Dan, direposting oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beberapa waktu. Ia lulus tahun 2018 silam dan bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic sudah 3 tahun.
Sumiyatun yang ditemani suaminya Abdul Ghofur kembali menetaskan airmatanya ketika melihat video anaknya tersebut. Rasa bangga dan rindu bercampur, karena sudah tiga tahun anaknya tidak pulang.
"Iya Alhamdulillah senang, bahagia saya sampai tidak bisa ngomong. Saya bersyukur lihat Rafli bisa membantu orangtua," ujarnya, saat ditemui di rumahnya Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: RSUD Kajen Pekalongan Bakal Miliki Gedung Baru Empat Lantai, Dibangun Mulai Awal 2023
Baca juga: Ini Isi Surat Surya Paloh yang Tak Hadiri Langsung Pernikahan Kaesang - Erina Gudono
Baca juga: Empat Drone Disebar di Langit Solo Saat Pernikahan Kaesang-Erina, Ini Tujuan Polda Jateng
Ia mengaku tidak bisa berkata-kata, karena tidak menyangka anaknya itu bisa menyelesaikan pendidikan tingkat atas. Sebab, saat Rafli lulus SMP tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah.
Sumiyatun bekerja pada tetangganya, hanyalah buruh pemotong filter rokok. Pendapatannya tidak menentu. Sedangkan bapaknya pekerja serabutan setelah pensiun dari buruh pabrik.
Menurutnya, SMKN Jateng itu sebagai bukti kepedulian Gubernur Ganjar Pranowo dalam hal pendidikan. Bukan hanya sistem dan kurikulumnya, tapi juga memberi kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan gratis.
"Ya tidak bisa ngomong, saya bangga. Wong, waktu lulus SMP itu bapaknya tidak kerja jadi tidak ada biaya. Dan, Rafli bisa sekolah di SMKN Jateng dari Pak Ganjar. Sekolahnya gratis tidak ditarik biaya apapun. Sekolahnya berhasil mendidik anak-anak dengan baik, kedisiplinannya juga baik," imbuhnya.
Rafli menjadi bukti jebolan SMKN Jateng yang sukses karena mampu mengubah kondisi ekonomi keluarganya.
"Sekarang kerja di Jepang, alhamdulillah tiap bulan kirim uang, sudah beli tanah dan renovasi rumah. Terharu, bangga, bersyukur nikmat. Sudah mengubah kondisi keluarga," ungkapnya.
Ia berpesan kepada anaknya untuk tetap rendah hati dan tidak meninggalkan ibadah salat lima waktu.
"Semoga diberi sehat, tetap rendah hati dan jangan lupa solat," ucapnya.
Begitu pula dengan Abdul Ghofur. Anaknya itu memiliki rasa peduli terhadap keluarga. Dari sebagian gajinya, ditabung dan dikirim untuk membantu orangtuanya.
"Alhamdulillah sudah bisa merenovasi rumah. Kalau dulu ada yang bocor sekarang tidak. Renovasi bagian atap sama menambah dindingi bagian depan," katanya.