Kapolda Jateng Resmikan Gedung Mako Polresta Pati dan Gedung BPKB Prototype, Ini Harapan Pj Bupati

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi meresmikan Gedung Baru Mako Polresta Pati yang berlokasi di Jalan A. Yani No. 1 Pati, Rabu (11/1/2023).

Kapolda Jateng dalam kesempatan tersebut juga sekaligus meresmikan Gedung BPKB Prototype yang bertempat di Jalan AKBP Agil Kusumadya.

Seremoni peresmian dilakukan di Mako Polresta Pati.

Ahmad Luthfi mengatakan, peresmian dua gedung baru tersebut dalam rangka mewujudkan transformasi peningkatan kualitas pelayanan publik sehingga masyarakat semakin mudah, murah, dan cepat dalam memperoleh pelayanan kepolisian.

“Dengan diresmikannya gedung baru Polresta Pati dan BPKB Prototype ini, saya berharap dapat menjadi motivasi kuat dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin meningkat,” ujar dia.

Untuk diketahui, Gedung baru Polresta Pati merupakan hibah bangunan dari Pemerintah Kabupaten Pati.

Sumber dana pembangunannya dari Hibah APBD 2022 sebesar Rp19,9 miliar.

Adapun Gedung BPKB Prototype dibangun dengan anggaran sebesar Rp 27,8 miliar dari DIPA Polri tahun 2022.

Pembangunan gedung baru Polresta Pati memakan waktu selama sembilan bulan, dengan luas total bangunan 3.649,4 meter persegi, dengan rincian lantai 1 seluas 1.866,7 meter persegi dan lantai 2 seluas 1.782,7 meter persegi.

Pada lantai satu terdapat ruang lobi, ruang Sat Binmas, Sat Intelkam, Sat Tahti, Si Hukum, Si TIK, Sihumas dan ruang tahanan. 

Sedangkan di lantai dua terdapat ruangan Kapolresta, Wakapolresta, Bag Ops, Bag SDM, Bag Ren, Sium, aula rapat Rupatama R. Agil Koesoemodijo, satu aula pertemuan Sanika Satyawada.

Adapun pembangunan gedung baru pelayanan BPKB Prototype memakan waktu selama tujuh bulan. 

Untuk mengenang jasa pahlawan, gedung tersebut diberi nama “R. Agil Kusumadya”.

Gedung BPKB Prototype Polresta Pati akan menerapkan sistem First In First Out (FIFO).

Sistem ini mewajibkan setiap pemohon memindai barcode. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan budaya kolusi dan percaloan dalam pengurusan BPKB.