Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ratusan Helai Kain Karya Para Perajin Batik Semarangan Dipamerkan di Kota Lama

Ratusan helai kain batik karya perajin lokal Semarang dipamerkan di Oudetrap Gallery, Taman Srigunting, Kota Lama, Semarang.

Penulis: moh anhar | Editor: Catur waskito Edy
Moh Anhar
Perajin batik mencanting di lokasi pameran "Mahakarya Batik Kota Semarang" di Gedung Oudetrap Gallery, Taman Srigunting, Kota Lama Semarang, Kamis (12/1/2023). 

"Dalam pemasaran, kita tidak lagi bisa mengandalkan produk semata. Harus ada narasinya, motif kain batik ini dibuat melalui proses handmade, motif yang dibuat ada latar belakang atau ceritanya. Narasi seperti ini yang membuat orang bisa tertarik," papar Erna.

Kegiatan pameran karya para perajin ini merupakan kelanjutan dari Lomba Cipta Kreasi Batik Semarangan.

Lomba itu digelar di Gedung Monod Diephuis, Jl Kepodang, Kota Lama, Semarang, Senin-Rabu (9-11/1/2023).

Kegiatan yang diikuti 65 peserta di Kota Semarang ini diharapkan memperkuat keberadaan usaha batik serta identitas batik lokal.

Identitas batik lokal ini maksudnya motif yang ditampilkan merupakan potensi atau kekhasan yang terdapat di masing-masing daerah asal peserta.

Peserta diwajibkan menghasilkan kain batik, dari proses membuat desain motif, mencanting, mewarnai hingga jadi sehelai kain batik.

Kegiatan diselenggarakan Batik Innovation City (BIC), yang merupakan bagian dari program Center For Urban dan Regional Resilience Research (CURE) Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota - Fakultas Teknik Undip.

Eko Haryanto, perajin Batik Semarang Indah, mengatakan, keberadaan UMKM batik di Kota Semarang ini diharapkan mampu menjadi satu pilar ekonomi warga, yakni membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja.

"Kami ingin, mereka yang menyebut produknya sebagai batik semarangan sudah seharusnya batiknya diproduksi juga di Semarang, bukan beli dari Pekalongan atau daerah lain. Jadi ini leih ke penguatan identitas dan pemberdayaan ekonomi warga," katanya.

BIC, dalam akun Instagramnya @batikinnovationcenter, menuliskan pendampingan terhadap usaha batik di kota Semarang ini, ke depannya diupayakan mampu menjadi produk unggulan kota, selain bandeng dan olahan pangan.

Terlebih selama pandemi, usaha batik ini mengalami penurunan kapasitas produksi, bahkan ada yang terhenti sama sekali.

Mengutip data Dinkop dan UMKM Semarang, ada 306 UMKM batik di Semarang. Jumlah yang cukup berlimpah ini diperlukan pendampingan dan pembinaan.

Nurjanah, Staf Ahli Wali Kota Semarang, mewakili Plt Wali Kota Hevearita G Rahayu berkesempatan membuka pameran kain batik karya perajin lokal.

Disampaikannya, kegiatan in merupakan tindak lanjut dari penetapan Kota Semarang sebagai Kota Tangguh dalam Jejaring 100 Kota Tangguh Dunia (Recilient City).

Terlebih, pada 2017, Kota Semarang ditetapkan sebagai Kota kreatif Indonesia di subsektor fesyen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved