Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Nelayan Tambakrejo Semarang Perbaiki Kapal, Beberapa Hari Tak Bisa Melaut, Gelombang Masih Tinggi

Angin di pesisir utara Jawa Tengah berhembus dari arah barat daya - barat laut secara konsisten dengan kecepatan 4 – 25 knot.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
Nelayan di Tambakrejo Semarang, Agung (bertopi) tengah memperbaiki kapalnya yang rusak akibat gelombang tinggi, Jumat (27/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem melanda wilayah pesisir di Tambakrejo, Kota Semarang.

Selain angin kencang, gelombang tinggi juga melanda wilayah pesisir Kota Semarang tersebut.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih menyatakan, potensi gelombang kategori rendah hingga sedang di perairan Semarang-Demak diprakirakan mulai terjadi pada Kamis (26/1/2023) hingga Sabtu (28/1/2023).

Itu berdasarkan analisis data pada Rabu (25/1/2023) pukul 00.00 dan melihat perkembangan dinamika atmosfer terkini.

Baca juga: Tiga Destana Bakal Terbentuk Tahun Ini, BPBD Kabupaten Semarang: Kategori Desa Rawan Bencana

Baca juga: Uji Coba ETLE Drone di Ungaran Semarang, 15 Menit Terbang Dapati 5 Pelanggar

"Angin di pesisir utara Jawa Tengah berhembus dari arah barat daya - barat laut secara konsisten dengan kecepatan 4 – 25 knot," kata Retno kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/1/2023).

Pantauan Tribunjateng.com, kapal nelayan masih dibiarkan bersandar oleh pemiliknya.

Beberapa nelayan juga sedang memperbaiki kapal mereka yang rusak akibat terpaan gelombang.

Agung (34) warga RT 02 RW 15 Tambakrejo Kota Semarang ini misalnya.

Dia memilih memperbaiki kapal sembari menunggu cuaca ekstrem mereda.

"Menunggu gelombangnya normal terlebih dahulu."

"Kalau sudah normal, saya akan kembali melaut."

"Ini sambil memperbaiki kapal," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/1/2023).

Pria asal Rembang tersebut sedang berada di dek kapal dan sibuk memperbaiki kapalnya imbas gelombang tinggi.

Diucap Agung, dirinya sudah lebih dari dua hari tak melaut.

Baca juga: 36 PNS Lulusan STAN Dilantik, Disebar di 8 OPD Pemkot Semarang, Urusan Pengelolaan Anggaran

"Dua harian lebih nggak melaut."

"Cuaca lagi nggak bersahabat."

"Kemarin-kemarin sempet melaut, cuma libur lagi karena cuaca," imbuhnya.

Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia pun bekerja serabutan.

Hal serupa juga dialami oleh Mamid (60). 

Sejak gelombang tinggi di perairan Semarang, dirinya memilih tak melaut dan memperbaiki beberapa bagian kapal miliknya yang rusak.

"Saya sudah dua harian nggak melaut."

"Ya sama kayak dia (red: Agung)," katanya.

Dia pun berharap agar cuaca kembali normal agar bisa melaut.

"Ya semoga cuaca segera membaiklah."

"Kami nelayan pikir-pikir mau melaut kalau cuaca belum baik," imbuhnya. (*)

Baca juga: Demi Alasan Ini, Kapolres AKBP Eko Novan Ajak Forkopimda Wonosobo Latihan Menembak

Baca juga: Kudus Kini Miliki 80 BUMDes Tersebar di 7 Kecamatan, 58 Sudah Berbadan Hukum

Baca juga: Bandara Ngloram Blora Kembali Beroperasi, Gubernur Ganjar Pranowo: Perbanyaklah Event

Baca juga: Pak Bayan Ariyono Ternyata Penadah Motor Curian di Sragen, Hasil 6 Kali Aksi Hendro Dijual di Kudus

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved