Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Berusia Lebih dari Seabad, Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati Konsisten Lahirkan Ahli Ushul Fiqh

PBNU berikan penghargaan kepada ponpes di Indonesia yang telah berusia lebih seabad.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
Istimewa
Dokumentasi Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati 

Ma'had Aly mengusung semangat KH Sahal Mahfudh yang dikenal dengan terminologi Fiqh Sosial, yakni fiqh yang tidak hanya bersifat antisipatif, melainkan fiqh yang solutif dan progresif, fiqh yang bisa menjadi solusi atas problematika sosial masyarakat yang terus berkembang seiring zaman.

Dengan usia Maslakul Huda yang sudah lebih dari satu abad, Fajrul berharap pesanten ini bisa tetap istiqomah (konsisten) membina santri dan masyarakat.

"Semoga pesantren ini istiqomah 'ngemong' santri dan masyarakat serta memunculkan kader-kader ulama potensial," ucap dia.

Ahmad Munib Sodiq, pria asal Wonosobo, sudah sepuluh tahun mondok di Pesantren Maslakul Huda.

"Saya mondok sejak 2013. Dulu memutuskan mondol di sini ikut arahan Bapak. Di sini saya belajar banyak hal, terutama tafaqquh fiddin, belajar agama. Di sisi lain kami juga banyak belajar mengenai penerapannya," kata dia.

Dokumentasi Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati.
Dokumentasi Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati. (Istimewa)

Menurut Munib, Maslakul Huda selain mengajarkan tafaqquh fiddin (ilmu agama) juga menekankan tafaqquh fi mashalihil khalqi (berorientasi pada kemaslahatan umat manusia).

"Kami diajari untuk memahami betul keadaan sekitar, keadaan masyarakat, dan bagaimana nilai agama bisa diterapkan untuk kemaslahatan masyarakat," jelas dia.

Anggota DPR RI Fraksi PKB, Marwan Jafar, adalah salah satu alumnus Pesantren Maslakul Huda. 

Ia nyantri kepada mendiang KH Sahal Mahfudh dan Nyai Nafisah Sahal.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) era Kabinet Kerja (2014-2016) ini mondok di Maslakul Huda pada 1984-1987.

Marwan mengenang, selama mondok para santri selalu dipesankan untuk menjadi bermanfaat bagi sesama.

Ia mengenang Kiai Sahal dan Nyai Nafisah yang dulu mengasuh dirinya selama mondok sebagai sosok pengayom, disiplin, dan sangat perhatian pada para santri.

"Ada satu slogan yang terus saya pegang dari beliau hingga kini, yakni Khairunnas Anfa'uhum Linnas. Artinya, manusia harus bermanfaat untuk sesamanya. Itu salah satu motto beliau yang selalu ditanamkan pada para santri," kata Marwan Jafar saat menghadiri pemakaman Nyai Nafisah Sahal Mahfudh, Jumat (11/11/2023) lalu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved