Berita Salatiga
Harga Kedelai Jelang Ramadhan Diprediksi Meningkat, Puskopti Jateng Desak Pemerintah Antisipasi
Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe (Puskopti) Jawa Tengah memprediksi harga kedelai akan naik menjelang ramadhan.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe (Puskopti) Jawa Tengah memprediksi harga kedelai akan naik menjelang ramadhan.
Hal ini disebabkan karena kedelai saat ini masih dikelola oleh importir swasta.
Ketua Puskopti Jateng, Sutrisno Supriantoro mengatakan bahwa harga kedelai saat ini masih diangka Rp 12 ribu per kilogram.
Meskipun harga tersebut sudah mengalami penurunan, namun kedelai dengan Rp 12 ribu per kilogram masih dianggap tinggi.
“Harga kedelai itu idealnya di bawah Rp 10 ribu per kilogram,” kata Sutrisno kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, nantinya harga kedelai jelang ramadhan akan meningkat kembali.
Kalau pemerintah tidak mengambil langkah cepat dan tegas dalam penanganan kedelai, nantinya akan terjadi fluktuasi kedelai
“Ini akan terjadi fluktuasi dan mestinya harga kedelai harusnya tidak tinggi, masak kemarin harga kedelai sampai Rp 15 ribu per kilogram,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan kedelai harusnya dikelola oleh pemerintah bukan oleh importir swasta.
Dengan adanya perpres no 125 tahun 2022 tentang penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah, pemerintah harusnya sudah mengatur untuk pembatasan importir terhadap kedelai.
Pihaknya mempersilakan pemerintah untuk menunjuk BUMN sebagai importir agar menjadi penyeimbang.
“Dengan adanya perpres tersebut cadangan kedelai ini harus tercukupi, tercukupi itu tidak melalui importir swasta namun melalui BUMN,” ucapnya.
Dirinya mengaku jika pemerintah menyerahkan tata niaga harga kedelai pasti terjadi fluktuasi dan para perajin kedelai akan gulung tikar.
“Nantinya para perajin kedelai khususnya pasti terombang-ambing bahkan pasti akan gulung tikar,” paparnya.
Sutrisno berharap agar harga kedelai tidak dikuasai oleh importir swasta.
“Kami berharap agar kedelai dapat dikuasai oleh negara kembali dan yang mengatur harga kedelai itu pemerintah,” katanya. (han)
Baca juga: Terungkap! Kasus Illegal Logging di Blora, 18 Gelondong Kayu Disita Jadi Barang Bukti
Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP: Mobil Pasangan Suami Istri asal Salatiga yang Tewas Tertabrak Argo Bromo Anggrok
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Resmikan Wajah Baru Kantor Layanan dan Salurkan Pekerja Disabilitas
Baca juga: Mobil Dinas Satpol PP Yang Sengaja Dirusak Demi Uang Klaim, Ternyata Belum Terlindungi Asuransi
Awalnya Terdengar Teriakan Minta Tolong, Wanita Warga Tingkir Salatiga Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Bejatnya Pria 45 Tahun di Salatiga, Cabuli Anak Tiri yang Masih Balita |
![]() |
---|
Update Hasil Panitia Hak Angket DPRD Kota Salatiga, Buntut 4 Kebijakan Kontroversial Robby Hernawan |
![]() |
---|
Jalan Pagi, Wali Kota Salatiga Soroti Ambrolnya Jembatan Winong, KMP, dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Sosok Anindya Putri, Atlet Anggar Berbakat Dari Salatiga Yang Terpilih Jadi Paskibraka Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.