Pemilu 2024
Cerita Warga Semarang Pawai Kampanye Pilpres 1992, Abdullah : Massa Merah dan Kuning Tak Pernah Akur
Pemilu pada 1992 di Kota Semarang menyimpan banyak cerita. Saat itu hingar bingar pesta demokrasi sangat dirasa masyarakat.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Jika massa bertemu saa pawai, dipastikan terjadi bentrok.
"Yang tidak pernah bentrok saat itu ya PPP, entah kenapa. Tapi kalau merah dan kuning bertemu pasti rusuh," imbuhnya.
Baca juga: Polres Banjarnegara Gagalkan Rencana Tawuran Dua Kelompok Pelajar, 16 Orang Diamankan
Baca juga: Polsek Karangmoncol Purbalingga Sita Puluhan Liter Tuak di Kios Dekat Jembatan Merah
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah: Sinergi Pemerintah dan Muhammadiyah Hadapi Perubahan Zaman
Baca juga: MAU TAHU! Trik Jambret Semarang saat Beraksi , Sasar Pemotor Main Handphone
Berita Terkait
Berita Terkait:#Pemilu 2024
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.