Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak

Warga Desa Ketanjung Demak Mulai Mengeluh Kaki Terasa Gatal, Imbas 5 Hari Kebanjiran?

Gatal pada bagian kaki kini menjadi keluhan yang dirasakan warga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
Warga Desa Ketanjung Rw 01, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Rohmatun sedang membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumahnya, Senin (6/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Warga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak mulai mengeluh gatal pada bagian kaki.

Hal itu pun dirasakan satu di antara warga Desa Ketanjung Rw 01, Rohmatun kepada Tribunjateng.com, Senin (6/3/2023).

Diketahui banjir di Desa Ketanjung, sudah terjadi selama sekira 5 hari, dengan ketinggian banjir 50 hingga 80 sentimeter.

Rohmatun menyampaikan, selama awal banjir sudah merasakan gatal di bagian sela telapak kakinya.

Baca juga: Surat Penolakan Hasil Konfercab GP Ansor Demak Diserahkan ke Pimpinan Pusat, Berikut Isi Suratnya

"Iya ini merasakan gatal-gatal karena banjir," katanya.

Mengalami gatal, lanjut kata dia, lebih memilih untuk mengobati secara mandiri menggunakan obat yang ada.

"Tidak saya periksakan kok, ini saya kasih saleb sendiri sudah lumayan," ujarnya.

Keluhan gatal pada bagian kaki yang dirasakan warga Desa Ketanjung juga dibenarkan oleh Kades Ketanjung, Siti Setiawati.

"Sementara sampai saat ini dari ujung ke ujung keluhannya gatal semua kakinya," kata Siti kepada Tribunjateng.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Polres Demak Optimalkan Program Samsat Keliling, Ajak Warga Bisa Tertib Pajak

Menurutnya, banjir kali ini berbeda dengan sebelumnya.

Hal itu lantaran banjir saat ini yang melanda Desa Ketanjung lebih membawa rasa gatal.

"Banjir bulan ini berbeda, dua minggu lalu tidak gatal."

"Ini sehari masuk sudah pada kena kutu air parah kakinya," ungkapnya.

Dengan ada keluhan tersebut, Pemerintah Desa Ketanjung hanya bisa memaksimalkan bidan dan Puskemas.

"Posko kesehatan tidak ada, kami menggunakan bidan desa atau Puskemas setempat," jelasnya.

Baca juga: Gagal Panen Karena Sawah Kebanjiran, Petani Desa Ketanjung Demak Merugi Hingga Rp 3 Miliaran

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved