Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

2 Lansia Unjuk Rasa di Mapolda Jateng, Protes Soal Penyerobotan Tanah Untuk Proyek Tol Semarang-Solo

Dua lansia ibu dan anak, Siyem (78) dan Yanti melakukan orasi di depan kantor Polda Jateng, Selasa (7/3/2023). 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
dok ist.
Dua lansia korban mafia tanah melakukan orasi menuntut kasus mereka segera diselesaikan, di depan kantor Polda Jateng, Kota Semarang, Selasa (7/3/2023). 

Namun, menurut mereka tidak ada hasil.

Baca juga: Warga Klaten Laporkan Pensiunan Brigjen TNI ke Polisi terkait Penyerobotan Tanah

Yanti berharap, Polda Jateng segera memproses sekaligus  menindaklanjuti laporan dugaan penyerobotan tanah yang dilakukan pada tahun 2018 dengan terlapor Sumardiyanto cs.

"Kita minta seadil-adilnya, tanah saya dipulangkan, tanah bapak saya dipulangkan. Bapak saya dulu diancam sampai sekarang sudah meninggal, saya gak terima,” katanya sembari menangis sesenggukan.

Terpisah, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menjelaskan, Polda Jateng telah menerima dan menangani laporan aduan tersebut sesuai dengan SOP.

“Tidak ada penghentian perkara, semua masih berproses dan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) selalu dikirimkan kepada para pelapor,” tuturnya.

Meski demikian, Kabidhumas tidak menampik adanya hambatan yang dialami oleh para penyidik yang menangani kasus tersebut.

Kendala itu di antaranya beberapa saksi dan korban yang mengetahui secara langsung dari peristiwa tersebut telah meninggal dunia.

“Proses ukur ulang tanah dari permohonan sampai dengan pelaksanaan juga butuh waktu sangat lama sebab ada prosedur atau tahapan dari BPN yang harus dilalui,” ungkapnya.

Diterangkan pula terkait tindak lanjut dari penanganan perkara tersebut, saat ini tim penyidik telah mempersiapkan pelaksanaan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum.

Baca juga: Oknum Notaris di Blora Jadi Tersangka Kasus Penyerobotan Tanah, Penuhi Panggilan Polda Jateng

“Sebagai tindak lanjut, rencananya akan dilaksanakan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum terkait pengaduan tersebut,” katanya.

Usai melakukan demo di depan Polda Jateng, Yanti dan ibunya juga mendatangi kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah untuk meminta solusi kasus tersebut.

“Saya minta tolong kepada bapak Kapolda, bapak Presiden dan pak Gubernur tolong dibantu rakyat kecil ini saya sakit hati bapak saya diancam sampai meninggal,” imbuh Yanti. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved