Kabupaten Pekalongan

Bupati Pekalongan Fadia Janji Tahun Depan Syawalan Digelar Lebih Meriah

Pemkab Pekalongan berjanji tahun depan syawalan di Kabupaten Pekalongan akan digelar dengan mengundang artis nasional agar lebih meriah dan ramai. 

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
PEMKAB PEKALONGAN
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menghadiri tradisi syawalan di obyek wisata Linggoasri, Kabupaten Pekalongan, Selasa (2/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Tradisi syawalan di Kabupaten Pekalongan yang digelar di obyek wisata (OW) Linggoasri Kajen berlangsung lancar, Selasa (2/5/2023).

Tradisi yang rutin ini diawali kirab megono dan gunungan hasil bumi dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati Pekalongan, Riswadi dari Balai Desa Linggoasri menuju lapangan OW Linggoasri.

Kepala Dinporapar Kabupaten Pekalongan, M Bambang Irianto mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya tradisi syawalan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang direpresentasikan dalam wujud gunungan hasil bumi.

Baca juga: Peringati OTDA 2023, Pemkot Pekalongan Dorong Kemandirian Fiskal

"Ini sebagai upaya lebih memperkenalkan obyek wisata di Kabupaten Pekalongan serta melestarikan budaya lokal," kata Bambang Irianto melalui Tribunjateng.com, Selasa (2/5/2023).

Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengungkapkan, tradisi syawalan tahun ini memang sengaja digelar secara sederhana karena masih banyak kebutuhan masyarakat yang harus diprioritaskan, misalnya jalan.

Namun, pihaknya berjanji tahun depan syawalan di Kabupaten Pekalongan akan digelar dengan mengundang artis nasional agar lebih meriah dan ramai. 

"Insya Allah tahun depan akan lebih semarakkan lagi."

"Yang penting semua harus berjalan kondusif," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Silahturahmi dengan ASN, Ini Pesan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

Lalu, terkait Desa Linggoasri sebagai desa moderasi kerukunan antar umat beragama, pihaknya, berharap hal tersebut bisa diikuti oleh desa yang lain.

"Bahwa warga Kabupaten Pekalongan yang terkenal dengan Kota Santri, bisa menerima agama lain dengan baik, toleransinya tinggi, dan itu harus dipertahankan sampai kapan pun," imbuhnya.

Pada tradisi syawalan kali ini juara lomba gunungan hasil bumi, diraih oleh Kecamatan Talun sebagai Juara 1, Kecamatan Kedungwuni sebagai Juara 2, Kecamatan Kandangserang sebagai Juara 3.

Sedangkan kategori terkreatif dimenangkan oleh Kecamatan Karangdadap, terfavorit oleh Kecamatan Kesesi, terheboh oleh Kecamatan Kajen, serta terkompak diraih oleh Kecamatan Wonopringgo. (*)

Baca juga: Hari Jadi ke 476 Kota Semarang, Joget Bareng Semarang Rumah Kita Hingga Makan Nasi Glewo

Baca juga: 9.648 Keluarga Risiko Stunting di Kabupaten Semarang Dapat 10 Telur Ayam dan 1 Kg Daging Ayam Beku

Baca juga: BREAKING NEWS, Bayi Perempuan Usia 3 Bulan yang Hilang di Pati Ditemukan Tewas Mengapung

Baca juga: Ini Nasib Pasangan Kekasih yang Terseret Banjir di Deli Serdang, Videonya Viral

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved