Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Tegal

Mengenal Sosok Yuyun, Pendidik yang Kini Jadi Koordinator Rumah Anak SIGAP Tuwel Kabupaten Tegal

Setelah program Rumah Anak SIGAP Tanoto Foundation masuk ke desanya, Yuyun mendaftarkan diri menjadi koordinator Rumah Anak SIGAP. 

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TANOTO FOUNDATION
Yuyun Aniatul Farah, saat menerima SK sebagai koordinator Rumah Anak SIGAP Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, dari Kepala Desa Tuwel Saeful Muslimin beberapa waktu lalu. 

B, yakni Bumil teratur periksa kehamilan minimal enam kali, dengan dua kali oleh dokter menggunakan USG. 

C, Cukupi konsumsi protein hewani setiap hari untuk bayi usia di atas enam bulan. 

D, Datang ke Posyandu setiap bulan untuk memantau pertumbuhan (timbang dan ukur), perkembangan, dan imunisasi balita.  

E, Eksklusif ASI enam bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun. 

Baca juga: OKC 2023 Selesai, Kapolres Tegal: Berjalan Aman, Lancar dan Kondusif Sesuai Rencana 

Yuyun berharap program percepatan penurunan stunting tidak hanya menyasar dari sisi pemenuhan gizi semata, namun juga dari sisi pengasuhan atau pola asuh orangtua. 

“Kami warga Tuwel beruntung sekali mendapat pelatihan dan program Rumah Anak SIGAP dari Tanoto Foundation."

"Masyarakat diharapkan ada perubahan terutama dari sisi pemahaman terkait pola asuh, karena erat kaitannya dengan program percepatan penurunan stunting,” ujarnya. 

Perempuan kelahiran 2 Juni 1979 ini merupakan lulusan Sarjana Pendidikan S1 di kampus Universitas Islam Jakarta pada 2008. 

Sempat mengamalkan ilmunya untuk mengajar, tapi karena kecintaannya dengan kampung halaman membuatnya pulang untuk mengabdikan diri di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Baca juga: Nelayan Kota Tegal Bakal Tutup Jalur Pantura Pada Demonstrasi 10 Mei Mendatang 

Untuk program percepatan stunting, Yuyun ingin para orangtua, masyarakat dan guru di desanya juga ikut terlibat bukan hanya tenaga kesehatan. 

"Agar berkesinambungan dan dapat tercapai apa yang direncanakan, kami buat rencana dan lakukan bersama-sama," tutur Yuyun. 

Selain itu, Yuyun juga ingin program percepatan penurunan stunting dapat didukung termasuk oleh para ulama dan kiai di desanya. 

“Mereka adalah tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat yang didengar suaranya oleh warga."

"Sehingga menurut kami, perannya juga sangat dibutuhkan, kaitannya upaya penurunan stunting di Kabupaten Tegal," pungkas Yuyun. (*)

Baca juga: Sidak MPP, Bupati Blora Pastikan Loket Pelayanan Sudah Aktif Layani Warga

Baca juga: Ganjar Berharap Jateng Terus Lahirkan Program Revolusioner Bidang Pendidikan

Baca juga: Hardiknas 2023 Ajang Meningkatkan Kualitas Guru di Kudus

Baca juga: Hari Kedua Belum Ada Parpol Serahkan Daftar Bacaleg, KPU Blora: Mungkin Sedang Siapkan Berkas

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved