OPINI
OPINI : Sekolah Perlu Terapkan Model Pengembangan Kurikulum Tadarus
ISTILAH Profil Pelajar Pancasila di mata pendidik memiliki berbagai persepsi yang menarik. Perubahan kurikulum merupakan upaya pendidikan menciptakan
oleh Amma Chorida Adila
Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan
ISTILAH Profil Pelajar Pancasila di mata pendidik memiliki berbagai persepsi yang menarik. Perubahan kurikulum merupakan upaya pendidikan menciptakan generasi berkualitas dan berintelektual. Pendidikan di Indonesia tahun ini mengalami sebuah perubahan nyata semenjak dampak covid-19.
Tidak menghalangi keinginan menteri Nadiem Makarim untuk menciptakan sebuah inovasi. Gagasan kurikulum merdeka belajar memberikan para generasi muda melek teknologi, belajar literasi dan pandai numerasi. Ketiga komponen tersebut menciptakan salah satu pembaharuan yaitu profil pelajar pancasila.
Menteri Pendidikan beserta jajaran kementerian lain meyakini bahwa sebenarnya generasi Indonesia mampu berkompetisi di era perkembangan globalisasi. Namun, mereka juga mengkhawatirkan akan dampak kejahatan globalisasi.
Sehingga adanya profil pelajar pancasila akan menciptakan generasi yang berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Dalam kesempatan emas ini jangan sampai identitas budaya tanah air yang melekat ramah tamah, sopan santun dan kreatif hilang ditelan oleh budaya barat.
Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila diperuntukan bagi seluruh generasi muda yang berperan sebagai belajar sepanjang hayat. Maknanya meskipun berpendidikan di luar negeri, harus tetap menjunjung nilai-nilai yang terkandung pada sila Pancasila.
Sebagaimana kunci utama profil pelajar pancasila diantaranya "Pelajar Indonesia adalah mereka yang menghormati dan menjunjung tinggi Tuhan Yang Maha Esa.
Ketakwaan dan keimanannya ditunjukkan dalam perilaku yang terpuji terhadap dirinya, sesama warga negara, alam, dan bangsa," kata Nadiem Makarim. Dasar inilah yang menjadikan semua mata pelajaran mengaitkan makna profil pelajar pancasila.
Karena ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain.
Melihat sedikit penjabaran profil pelajar Pancasila yang dikemukakan secara langsung oleh kementerian pendidikan, maka harus ada pengembangan kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena begitu luas konsep kurikulum merdeka belajar mewujudkan generasi emas 2045.
Sehingga yang perlu dilakukan sebagai pendidikan dan lembaga pendidikan salah satunya penerapan kurikulum grass root.
Grass root adalah model pengembangan dari kurikulum dari pemerintah. Banyak sekali macam pengembangan kurikulum tetapi, jenis grass root dapat menjadikan potensi peserta didik terkontrol dan menjadi pribadi unggul.
Sebab, kepala sekolahlah yang mampu memutuskan. Jika kepala sekolah sudah beretika untuk membuat kebijakan baru maka secara langsung pasti harus diikuti oleh seluruh warga sekolah. Misal saja dalam pembelajaran PAI di sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
Tradisi Tadarus
Pembelajaran pendidikan agama Islam dalam suatu mata pelajaran di sekolah memiliki pemahaman bahwa materi yang dipelajari merupakan dasar ibadah.
Maka munculah indikasi untuk menerapkan model kurikulum grass root yang tepat dalam mata pelajaran PAI. Seperti halnya beberapa sekolah telah menerapkan tradisi tadarus baik sebelum pembelajaran dimulai maupun hanya pada pembelajaran PAI.
Tradisi tadarus umumnya dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadhan. Arti tadarus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah membaca Alquran berjamaah di masjid atau musala setempat.
Hal terpenting dari tradisi tadarus dalam pembelajaran PAI adalah membuat siswa semakin mencintai Alquran.
Faktanya, mengaktualisasikan budaya Islam, seperti tradisi tadarus, jika tidak ditanamkan karena faktor rasa cinta dan kebiasaan, akan banyak generasi pengikut yang tidak bisa membaca Alquran.
Perkembangan globalisasi, kemajuan teknologi, dan interaksi sosial dapat dengan mudah mematahkan semangat belajar. Oleh karena itu, pendidik juga diharapkan mampu menjaga tradisi yang telah diterapkan oleh sekolah.
Harapannya semoga ada sedikit nasehat atau motivasi agar semangat dan lebih memilih untuk berbuat kebaikan.
Psikologi karakter seseorang adalah mental dan moral yang membuat orang tersebut menunjukkan kualitas dirinya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Untuk itu pengembangan konsep kurikulum grass root hadir seperti tadarus menciptakan keselarasan dengan tujuan Merdeka Belajar yaitu menjunjung tinggi Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian karakter religius dapat dibentuk oleh siswa yang tepat pada usia remaja. Kebiasaan tadarus dapat menggiring mereka meyakini pentingnya membaca Alquran. Tentu, mereka semakin terpacu untuk membudayakan kegiatan tadarus, akan berlomba-lomba untuk mencapai khataman atau memperbanyak bacaan Alquran.
Manfaat melakukan kegiatan tadarus dari segi psikologis dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa, ketentraman fisik, dan kesehatan mental serta menstabilkan kinerja otak. Sehingga sangat dianjurkan bagi lembaga sekolah untuk mengaktualisasikan budaya Islam sebagai pengembangan kurikulum akar rumput (grass root).
Akan tetapi perlu diingat dipahami bahwa kebijakan kurikulum grass root hanya ada di tangan kepala sekolah. Namun, bisa saja jika guru mapel terus melakukan tradisi dalam pembelajaran, secara bertahap akan membentuk pola pada peserta didik. Sehingga guru tersebut dapat mengambil alih untuk menerapkan kebijakan tersebut dengan pertimbangan kepala sekolah. (*)
Baca juga: Komitmen Jalankan ESG, Electrifying Agriculture PLN Mampu Beri Petani Efisiensi Hingga 90 persen
Baca juga: Fokus : Protes Gibran
Baca juga: Tertangkap! Ini Tampang AGS Alias Tukul Tanpa Masker, Pelaku Pembacokan Arya Saputra Siswa SMK Bogor
Baca juga: Kecelakaan di Bogor: Jatuh saat Salip Truk dari Kiri, Pengendara Motor Tewas Terlindas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.