Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Keren Warga di Desa Kedungsari Kudus Gotong Royong Iuran Bangun Jembatan Senilai Ratusan Juta

Sejumlah warga di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kudus rela iuran untuk membangun jembatan di kampung mereka

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Rifqi Gozali
Aktivitas warga di RT 4 RW 5 Dukuh Delok Desa Kedungsari, Gebog, Kudus saat gotong royong membangun jembatan, Jumat (26/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sejumlah warga di Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kudus rela iuran untuk membangun jembatan di kampung mereka.

Sebab selama ini jembatan yang tepatnya berada di Dukuh Delok RT 4 RW 5 itu terbuat dari bambu dan hampir setiap tahun harus dilakukan perbaikan karena rusak.

Ketua RW 5 Desa Kedungsari Eko Ristanto mengatakan, warga RT 4 tersebut terpisah oleh sungai.

Warga yang berada di seberang sungai harus memutar melewati jalan lain kalau jembatan rusak.

Baca juga: Tiba di Batang, Rombongan Biksu Thudong Disambut Meriah Warga dan Pelajar

Baca juga: Viky Pingsan di Jalan Hanya Konten? Sosok Omnya Muncul di Video, Disebut pernah Ketus ke Pak Lurah

Sebagian ada pula yang nekat menyeberangi sungai.

Hal itu dilakukan demi menjalin kekerabatan sosial sesama warga RT termasuk aktivitas ibadah mengharuskan warga menyeberangi sungai.

Selama ini jembatan yang ada wilayah RT 4 tersebut terbuat dari bambu.

Dua tahun belakangan warga sudah tergerak untuk melakukan perbaikan jembatan dengan membuat tiang beton jembatan.

Seminggu terakhir warga melanjutkan mimpi untuk membangun jembatan.

Jembatan yang semula berupa bambu akan dibangun permanen dengan menggunakan konstruksi besi baja.

“Karena cepat rusak warga inisiatif untuk bergotong royong membangun jembatan secara permanen,” kata Eko Ristanto di lokasi jembatan, Jumat (26/5/2023).

Menariknya pembangunan jembatan kali ini tanpa ada campur tangan pemerintah.

Warga secara swadaya mengumpulkan iuran.

Selain itu panitia pembangunan juga menerima donasi dari para kolega yang datang dari luar kampung tersebut.

Untuk tenaga pembangunan jembatan juga dilakukan secara swadaya oleh warga setempat.

“Setiap hari ada warga yang datang ke sini untuk ikut mengerjakan pembangunan jembatan,” katanya.

Estimasi untuk membangun jembatan yang panjangnya 32 meter dengan lebar 2,5 meter tersebut akan menghabiskan dana senilai Rp 200 juta.

Saat ini, kata Eko, sudah terkumpul dana sekitar Rp 70 juta. Semula warga sudah berusaha mengajukan permohonan pembangunan jembatan kepada pemerintah desa namun tidak terlunasi permintaan tersebut.

Kata Eko karena lokasi jembatan satu dengan lainnya terlampau dekat.

“Dengan adanya jembatan swadaya ini sesamA warga RT 4 bisa terhubung lebih cepat, karena di seberang barat sungai ada musala.

Wacana ke depan kalau jembatan sudah terbangun akan kami buat tempat wisata di dekat jembatan,” kata Eko.

Sementara warga setempat, Kasri, mengatakan, dengan adanya jembatan akan membuat aktivitas sosial warga sesame RT 4 menjadi semakin cepat dan dekat.

Kemudian akses ibadah warga yang ada di seberang sungai bisa lebih lancar karena musala di kampung tersebut terletak di sisi barat sungai. (Goz)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved