Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Loa, Pohon dengan Segudang Manfaat Termasuk Obat Tradisional Diabetes

Loa atau Ficus racemosa merupakan tumbuhan keluarga Ficus yang mempunyai sistem perakaran yang istimewa.

Editor: galih permadi
budi santoso/BKSDA Jateng
Loa atau Ficus racemosa merupakan tumbuhan keluarga Ficus yang mempunyai sistem perakaran yang istimewa. 

Kandungan fitokimia Loa diantaranya yaitu glikosida flavanoid, asam fenolik, steroid, alkaloid, saponin, kumarin, tanin, triterpinoid- asan rusolic oleanolic, asam α-hydroxy ursolik, asam protocatechuic, asam maslini, senyawa yang termasuk non- enzimatik fenolik, vitamin C, flavonoid, askorbat oksidase, askorbat, peroxidise, katalase, dan senyawa fenolik seperti asam gallic dan asam ellagic (Shah et al., 2016). 

Manfaat 

Kelompok tumbuhan Ficus merupakan salah satu tumbuhan yang mempunyai kandungan kimia bernilai obat.

Loa sebagai keluarga Ficus merupakan salah satu contohnya. Masyarakat sudah sejak lama memanfaatkan Loa sebagai obat tradisional untuk berbagai macam jenis penyakit.

Bagian yang dapat digunakan mulai dari buah, akar, daun, kulit kayu, hbiji hingga getahya. Buah Loa digunakan untuk mengobati batuk kering, kehilangan suara, penyakit limfa dan ginjal, obat penahan darah, tonik, keputihan, gangguan penyakit pada darah, sensasi terbakar, kelelahan, kemih, kusta dan cacingan.

Daunnya dimanfaatkan untuk mengobati bisul, mengobati luka, disentri dan diare.

Getahnya digunakan untuk mengobati wasir, diare, diabetes, bisul, pembengkakan, sakit gigi, anti inflamasi, obat pendarahan dan gangguan vagina.

Getah pada akar digunakan untuk untuk mengobati diabetes. Serta akarnya bermanfaat untuk mengobati disentri, keluhan dada,dan diabetes, selain itu bermanfaat pula untuk penyakit gondok, pembesaran kelenjar, dan inflamasi.

Kulit batang tumbuhan ini juga memiliki aktivitas antibakteri, sehingga terbukti dapat digunakan menjadi antioksidan dan radio-protektif (Rasyid et al., 2017).

Menurut Shah, dkk (2016) Loa memiliki peran lain sebagai antidiuretik, antiussive, anthelmintik, antibakteri, antipyrectic, penyembuhan luka, anti inflamasi, analgesik, hepatoprotektif, hipolipidemik, dan larvasida.

Sebaran 

Persebaran tumbuhan Loa hampir sebagian besar di India. Namun, tumbuhan ini juga dapat dengan mudah ditemukan di Burma, Cina, Indonesia, Malaysia, dan Australia. Masyarakat pedesaan di India membudidayakannya karena buahnya untuk dimakan (Ahmed & Urooj., 2010).

Selain negara yang telah disebutkan tumbuhan ini juga tersebar di Bangladesh, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Tumbuhan Loa di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat dapat ditemukan di Cagar Alam Gunung Celering yang terletak di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.

Penulis :

Rifi Nur Rofiah (Fabio Unsoed)

Budi Santoso (KPHK Pati Barat)

(*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved