Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Respon Penyelenggara Umroh Soal Wacana Umroh Terbang Langsung Via Bandara Ahmad Yani Semarang

Penyelenggara haji dan umrah hingga pelaku industri pariwisata di Jawa Tengah merespon adanya wacana akan dibukanya penerbangan baru.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
AFP
Ilustrasi Umroh 

Benk lantas menyebutkan, hotel-hotel sendiri akan mendapatkan keuntungan dengan adanya peluang di antaranya terkait penyelenggaraan manasik.

Menurut dia, bukan hanya hotel yang berkonsep syariah. Hotel secara umum juga memiliki peluang sama jika menangkap peluang yang ada.

"(Tempat) Manasik akan semakin banyak. Manasik memang di hotel biasanya banyak, karena tidak ribet. Kalau hotel-hotel pintar, ini peluang bagaimana menarik itu dengan membikin Kabah mini karena umrah kan rutin. Ini kesempatan.

 Dan saat ini, 10 hotel yang konsisten (memberikan fasilitas) manasik ini sudah ada," imbuhnya.

Diberitakan Tribun Jateng sebelumnya bahwa pihak manajemen PT AP I memaparkan berapa wacana diantaranya membuka penerbangan pemberangkatan jamaah umrah dan haji langsung ke Madinah.

General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto menuturkan wacana itu pihaknya telah mengkomunikasikan dengan pemerintah daerah untuk mempersiapkan sarana dan prasarana. Namun pihak bandara sendiri juga memiliki wacana memperpanjang landasan pacu (runway).

"Landasan yang ada saat ini masih 2650 meter. Itu hanya bisa untuk pesawat narrowbody. Tetapi untuk pesawat wide body masih butuh panjang landasan 300 meter lagi," jelasnya.

Tidak hanya itu, pihak bandara juga akan meningkatkan pengerasan landasan. Hal ini bertujuan  agar pesawat berbadan lebar dapat mendarat di landasan Bandara Jenderal Ahmad Yani.

"Progres perpanjangan landasan akan dilakukan reklamasi pantai. Perpanjangan landasan tidak menjorok ke jalan tetapi ke pantai. Progres itu rencananya tahun depan," ujarnya.

"Untuk Semarang ini kami memfasilitasi masyarakat pantura raya yang hendak menjalankan ibadah umrah. Ini harus diwadahi di Semarang. Kalau Solo untuk menampung sektor selatan," tuturnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved