Berita Jepara
Tradisi Unik Desa Banjaran Pakai Kereneng Bambu untuk Wadah 'Panganan' Jadi Simbol Kesederhanaan
Warga Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, berinisiatif mengurangi penggunaan wadah makanan berbahan plastik.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Warga Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, berinisiatif mengurangi penggunaan wadah makanan berbahan plastik.
Pasalnya, hal itu lumrah dilakukan dalam berbagai acara yang melibatkan orang banyak.
Namun saat melangsungkan tradisi "manganan", warga setempat kini menggunakan kereneng bambu.
Baca juga: Jafar Pria Pati Manfaatkan Sampah Plastik Kresek Jadi Lukisan Bernilai Jutaan, Punya Ciri Khas
Mereka memilih menggunakan wadah makanan dari bahan alami saat melaksanakan haul Mbah Surojoyo, leluhur desa tersebut.
Ribuan warga dari Dukuh Kebuk dan dukuh-dukuh tetangga tumpah ruah di area makam, pada Minggu (9/7/2023) pagi tadi.
Juru kunci makam, Ngateno menjelaskan ada makna filosofis di balik penggunaan kereneng bambu ini.
Kereneng, kata dia, memiliki melambangkan kesederhanaan warga Dukuh Kebuk Kidul.
Kereneng selalu digunakan saat tradisi manganan. Bukan hal aneh jika tradisi manganan identik dengan kereneng.
"Masyarakat yang membuat kereneng tinggal memanfaatkan bambu dan dedaunan yang melimpah ruah di sekitar warga," jelasnya.
Dia mengungkapkan keberadaan kereneng sempat tergantikan dengan wadah makanan berbahan plastik. Karena alasan lebih praktis, warga banyam menggunakan bahan-bahan plastik itu.
Namun memasuki lima tahun terakhir dalam tradisi "manganan" wadah makanan berbahan plastik sudah digeser lagi oleh kereneng.
"Ya agar warga mengurangi plastik," imbuhnya.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas, Dekap Plastik Berisi Uang Rp 24 Juta yang Sobek-Sobek
Selain itu juga bisa mengenalkan wadah makanan dari zaman leluhur. Juga untuk menjaga agar generasi sekarang bisa membuat keremeng.
Pada tradisi tahun ini terdapat sekira 2.500 kereneng. Tiap kereneng itu dilapisi daun jati kemudian diisi nasi dan lauk tahu, tempe, dan daging kambing.
Sebelum warga makan dengan wadah kereneng itu, kereneng- kereneng itu didoakan. Warga setempat meyakoni kereneng yang didoakan bisa memberi berkah warga setempat. (*)
Imbas Demo Berujung Kericuhan, Pengukir Kayu Jepara Keluhkan Penurunan Kunjungan Turis Asing |
![]() |
---|
Bupati Jepara Turun ke Bawah, Pekan Ini Serap Aspirasi Kiai dan tokoh Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Kaji Ulang Gaji dan Tunjangan DPRD, Ketua DPRD Ikuti Arahan |
![]() |
---|
Nelayan Jepara Hilang 4 Hari Ditemukan Meninggal di Perairan Pulau Panjang |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Ajak Insan Perhubungan Perkuat Moral dan Profesional untuk Transportasi Lebih Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.