Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Job Fair SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Disnaker: Jembatan Menuju Dunia Kerja

Pemandangan berbeda terlihat di SMK Muhammadiyah 1 Semarang pagi itu, Senin (17/7/2023).

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Agus Salim
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno saat memberikan arahan job fair dan workshop ketenagakerjaan di SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Senin (17/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemandangan berbeda terlihat di SMK Muhammadiyah 1 Semarang pagi itu, Senin (17/7/2023).


Ratusan siswa dan alumni berjubel di halaman sekolah. 


Hari pertama masuk sekolah usai libur panjang, digunakan SMK Muhammadiyah 1 Semarang untuk menggelar job fair dan workshop ketenagakerjaan.


15 perusahaan berbagai bidang, didatangkan untuk menampung para pendaftar.


Kepala SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Lukman Hakim mengatakan job fair diadakan sebagai bentuk kepedulian sekolah kepada siswa dan alumni. 


Menurutnya, pengenalan dunia kerja di SMK perlu dilakukan sedari dini agar siswa berpikir lebih terbuka.


"Sebagai SMK harus membantu alumni untuk dapat kerja," katanya, Senin (17/7/2023).


Dia menegaskan, banyaknya serapan tenaga kerja di perusahaan akan membuat kualitas suatu sekolah kejuruan semakin bagus.


"Jadi kita perlu yang namanya tracer study. Itu penting untuk sekolah," imbuhnya.


Meski begitu, ia meminta kepada siswa dan alumninya untuk mengembangkan bakat dan skil yang dimiliki.


Hal itu bisa menghindarkan siswa dari praktik sistem kuli dalam pekerjaan.


"Jangan sampai jadi sistem kuli. Artinya harus punya skil yang bisa dikembangkan. Tidak stagnan," bebernya.


Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno menyambut baik langkah sekolah mengadakan job fair dan workshop ketenagakerjaan.


Ia mengatakan, sekolah yang baik adalah yang mampu menunjang kemampuan dan karir alumninya.


"Kelebihan SMK yang baik adalah mampu menyediakan job fair, supaya ada kesiapan dan memahami seperti apa dunia kerja ke depan itu. Ini menjadi jembatan menuju dunia kerja," ungkap Sutrisno di sela workshop ketenagakerjaan.


Ia menegaskan, lulusan SMK tak harus menjadi karyawan perusahaan. 


Terdapat beberapa opsi lain yang bisa diambil, termasuk wirausaha.


Hanya saja, lulusan setingkat SMA/SMK banyak yang minder saat ingin memulai wirausaha.


"Yang penting itu mentalnya. Kalau mental kerjanya kuat, pasti berhasil. Nah ini yang perlu diterapkan untuk generasi muda Semarang khususnya," sambungnya.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved