Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

18 Kilometer dari Pusat Kota Blora, Inilah Keindahan Dinding Relief Sungai Kalinanas Japah

Dinding relief di Desa Kalinanas, Japah, Blora terbentuk karena terkikisnya dinding oleh air sungai yang terjadi jutaan tahun yang lalu.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AHMAD MUSTAKIM
Pengunjung memotret keindahan alamiah Dinding Sungai Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Senin (24/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Keindahan alam Kabupaten Blora tidak kalah dengan daerah lainnya.

Apalagi, hal tersebut tercipta secara alami tanpa ada campur tangan manusia.

Seperti keindahan alamiah Dinding Sungai Kalinanas yang membentuk relief unik dan berbeda dengan dinding sungai biasanya.

Keindahan alam tersebut berjarak 18 kilometer dari pusat kota, tepatnya di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora.

Warga Desa Kalinanas, Yoka Septio mengatakan, dinding relief tersebut terbentuk karena terkikisnya dinding oleh air sungai yang terjadi jutaan tahun yang lalu.

Reliefnya yang berbentuk seperti duri-duri raksasa membuat kagum saat mata memandang.

Baca juga: Tahun ini Blora Raih Penghargaan KLA Kategori Madya

Baca juga: Serapan Anggaran Belanja di Blora Belum Maksimal, Padahal Sudah Ada Sanksi TPP Dipotong

‘’Jadi ini terbentuknya tidak ada campur tangan manusia."

"Kemungkinan, terbentuknya relief itu karena dinding atau tanahnya terkikis air sungai dan butuh waktu lama."

"Di sini kawasannya masih tergolong asri dan asli,’’ ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (24/7/2023).

Menurutnya, jarak yang perlu ditempuh untuk menuju Sungai Kalinanas sekira 18 kilometer ke arah barat dari pusat kota Blora atau membutuhkan waktu sekira 40 menit jika menggunakan sepeda motor.

Dirinya juga mengatakan, di atas Sungai Kalinanas juga terdapat bekas jembatan rel kereta peninggalan Belanda yang dulunya digunakan untuk mengangkut tebu.

Jembatan tersebut sekarang dikenal sebagai jembatan merah.

‘’Cocok jadi tempat healing atau berlibur."

"Kalau istilah gaulnya hidden gem."

"Sayangnya, terkesan tidak terurus dan perlu diberdayakan agar menjadi salah satu destinasi wisata bagi desa dan Blora,’’ pungkasnya. (*)

Baca juga: Ini Langkah Lanjutan Dewi Ibu Fabian Siswa Semarang yang Dibatalkan Jadi Calon Paskibraka Nasional

Baca juga: Rumah Sumirah Warga Desa Mranak Demak Ludes Terbakar, Bukan Karena Korsleting Listrik

Baca juga: Dispertan Kudus Terjunkan Petugas Pemeriksa Kebuntingan Hewan Ternak

Baca juga: Kisah Pasutri Relakan Rumah Disulap Jadi Sekolah, PAUD Patra Sutera Semarang Rusak Dihantam Rob

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved