UMKM
Ini UMKM Pande Besi Banyumas Binaan YDBA, Mantap Diperkenalkan ke Produsen Alat Kesehatan
Astra melalui YDBA menghadirkan produsen alat kesehatan di Sukabumi, yaitu PT Sarandi Karya Nugraha (PT SKN) dalam #AsikBersamaUMKM di Banyumas.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Astra melalui YDBA menghadirkan produsen alat kesehatan di Sukabumi, yaitu PT Sarandi Karya Nugraha (PT SKN) dalam #AsikBersamaUMKM di Banyumas.
Dalam kegiatan tersebut YDBA mengajak PT SKN untuk melihat langsung proses produksi dan produk akhir yang dibuat oleh 3 UMKM pande besi binaan YDBA di Desa Pasir Wetan, Banyumas.
UMKM tersebut, antara lain UMKM Mukti Tempa, Wahyu Tempa dan Cendana Putra.
Ketiga UMKM tersebut merupakan UMKM pilot binaan YDBA yang dibina sejak tahun 2020. Ketiganya tergabung dalam komunitas Pande Besi, yaitu Gayeng Ruyeng.
Kegiatan yang digelar dua hari, Rabu - Kamis (26-27/7/2023) itu dihadiri Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio dan Pemilik PT Sarandi Karya Nugraha, Isep Gojali.
Dalam kegiatan ini Sigit menyampaikan, bahwa UMKM Pande Besi di Pasir Wetan cukup komitmen dalam menjalankan pembinaan.
Mereka antusias dalam mengembangkan produk, khususnya pisau yang memiliki potensi untuk dipasok ke berbagai pasar, seperti sektor horeka (hotel, restoran dan kafe).
"Kami berharap kegiatan mempertemukan UMKM dengan PT SKN ini tidak hanya menambah semangat UMKM dalam menghasilkan produk sesuai standar QCD, tetapi juga bisa memperluas UMKM dalam memasarkan produknya," katanya dalam keterangan yang diterima tribunjateng.com melalui YDBA.
Baca juga: YDBA Perkuat UMKM Lokal Jadi Go Global
Baca juga: YDBA Gandeng YPTI sebagai Ayah Angkat Industri Kecil dan Menengah di Solo
Baca juga: Produk UMKM Otomotif, Alat Kesehatan hingga UMKM Kerajinan Binaan YDBA Hadir di GIIAS 2022
#AsikBersamaUMKM merupakan salah satu kegiatan YDBA yang dikemas berupa kunjungan ke UMKM yang bertujuan untuk memperkenalkan UMKM kepada stakeholders sekaligus mengajak stakeholders tersebut untuk berkolaborasi baik sebagai Ayah Angkat maupun Offtaker.
Ayah Angkat merupakan program YDBA yang melibatkan perusahaan untuk turut terlibat dalam membina UMKM dan memberi kesempatan UMKM tersebut untuk memasok produknya ke perusahaan sesuai standar QCD (quality, cost, delivery) yang ditentukan oleh Ayah Angkat.
Sedangkan Offtaker adalah perusahaan yang memberi kesempatan kepada UMKM untuk memasok produknya sesuai dengan standar QCD yang telah ditetapkan perusahaan.
Mukti Tempa merupakan UMKM binaan YDBA sejak tahun 2020, saat YDBA mendirikan cabang atau dikenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) YDBA di Banyumas. UMKM pende besi ini merupakan UMKM yang aktif dalam menjalankan pembinaan YDBA.
Selain telah mengikuti berbagai program pelatihan manajemen maupun teknis, Mukti Tempa juga telah mengikuti berbagai pendampingan yang dilakukan YDBA, seperti Manajemen 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pembukuan Sederhana dan Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur).
Berkat komitmen dan kekonsistenannya dalam menerapkan ilmu dalam usahanya, pada tahun 2023 Mukti Tempa berhasil meraih juara kompetisi 5R yang diselenggarakan YDBA. Mukti Tempa juga menjadi lokasi percobaan pembuatan egrek (alat panen sawit) kolaborasi YDBA, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Otoparts Tbk.
Wahyu Tempa merupakan UMKM pande besi binaan YDBA yang fokus dalam pembuatan alat pertanian dan berbagai jenis pisau.
Merespons Dana Rp 200 Triliun Untuk Himbara, BPR Artha Tanah Mas Siapkan Strategi Perkuat UMKM |
![]() |
---|
UMKM Ritel di Semarang Didorong Adaptasi Bisnis Modern Lewat Digitalisasi |
![]() |
---|
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.