Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

HUT ke 78 Republik Indonesia

Muslam Pedagang Bambu Umbul-umbul di Blora Mulai Kebanjiran Pesanan, Sehari Bisa Laku 40 Batang

Muslam, penjual bambu di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora berkata, sudah ada pesanan ratusan bambu jelang Agustusan ini.

Penulis: ahmad mustakim | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AHMAD MUSTAKIM
Muslam, penjual bambu di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora sedang menyiapkan bambu pesanan pelanggannya, Jumat (28/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Menjelang Peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia, penjual bambu untuk tiang umbul-umbul maupun gapura di Kabupaten Blora mulai kebanjiran pesanan.

Muslam, penjual bambu di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora berkata, sudah ada pesanan ratusan bambu jelang Agustusan ini.

“Saya sudah ada pesanan 400 bambu apus untuk umbul-umbul."

"Itu ada yang dari RT, kelurahan, hingga dinas."

"Bambunya sudah siap, nanti tinggal diambil oleh pemesan,” ucap pria berusia 58 tahun itu kepada Tribunjateng.com, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Alokasi Belanja Pegawai di Blora Tinggi dan Lebihi Batas Ketentuan, Pemkab Bilang Begini

Baca juga: Sah! Pelajar SD dan SMP di Blora Seragam Berpakaian Adat Samin Setiap Tanggal 15

Selain pesanan itu, lanjutnya, mulai sepekan lalu, setiap hari bambu yang dijual rata-rata laku 40 batang dengan berbagai ukuran.

“Semingguan kemarin sudah laku."

"Tiap hari rata-rata 40 batang, Alhamdulillah berkah."

"Saya prediksi Minggu 30 Juli 2023 sudah mulai ramai pembeli,” ujar Muslam.

Pria yang sudah berjualan bambu sudah lebih dari 10 tahun itu mengatakan, harga bambu stabil, untuk ukuran besar dijual Rp 30.000 per batang.

Sedangkan bambu apus untuk tiang umbul-umbul dan penjor dijual Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per batang.

Muslam menerima pasokan bambu dari sejumlah pedagang dari wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya.

“Bambunya sudah ada yang nyetori (masok),” ungkap Muslam.

Kakek dua cucu itu sempat terpuruk saat pandemi Covid-19 melanda, sebab omzet penjualan bambu menurun drastis.

Baca juga: Ribuan Warga Blora Berjubel Serbu Bakti Sosial dan Layanan Kesehatan Gratis dari Wakapolri

Baca juga: Desa Pojokwatu Diproyeksikan Jadi Sentra Alpukat Miki dan Aligator, Ini Kata Anggota DPRD Blora

Dari yang sebelum pandemi mampu menjual 100 batang tiap hari menjelang HUT RI, hanya mampu menjual 10 batang. 

“Ya saya syukuri saja, namanya juga usaha, pandemi Covid-19 itu ada yang mengatakan musibah, dirasakan bersama, saya bersyukur masih diberi kesehatan,” terang Muslam.

Sementara itu, seorang pengusaha kuliner dari Desa Gedongsari Kecamatan Banjarejo Blora, Andri Sanjaya sudah melakukan persiapan untuk mempersolek lingkungan usaha kuliner yang ditekuninya dengan aneka pernak-pernik seperti umbul-umbul, bendera, dan lampu hias.

“Untuk pasang umbul-umbul butuh beberapa batang bambu, karena dipasang berjajar di pagar."

"Jadi perlu beberapa bambu yang baru,” ungkap Andri sapaan akrabnya.

Untuk diketahui, Pemkab Blora mengimbau kepada masyarakat, perkantoran, sekolah, dan pertokoan untuk memasang umbul-umbul, bendera Merah Putih, lampion, mengecat pagar, hingga membuat gapura hias.

Serta melakukan kebersihan lingkungan untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia dengan tema nasional Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. (*)

Baca juga: 2 Kades di Karanganyar Kembali Ajukan Pengunduran Diri, Alasannya Karena Nyaleg

Baca juga: Jelang Porprov XVI Pati Raya 2023, Sekda Jepara: Venue Kami Sudah Siap!

Baca juga: Ini 3 Nama Usulan DPRD untuk Jabat Pj Bupati Pati 2023-2024

Baca juga: Nekat Jual LPG Subsidi Melebihi HET, Banyak Pangkalan di Semarang Kena Sanksi Pengurangan Suplai

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved