Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Pengurus MP3I Kudus 2023-2028 Dilantik, KH Hafid Asnawi Jadi Ketua Majelis

Jajaran kepengurusan MPC MP3I Kabupaten Kudus itu dilantik oleh KH M Zaim Ahmad Ma'shoem dari Pengurus Pusat MP3I.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
MCP MP3I KUDUS
Foto bersama pengurus MP3I Kudus seusai pelantikan di Pesantren Roudlotut Tholibin Bendan Kota Kudus, Senin (7/8/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Majelis Pengurus Cabang (MPC) Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Kabupaten Kudus masa khidmat 2023-2028 resmi dilantik, Senin (7/8/2023).

Pelantikan yang berlangsung di Ponpes Roudlotut Tholibin Bendan Kota Kudus tersebut mengamanatkan KH Hafid Asnawi sebagai ketua majelis pengurus dengan sekretaris K Ahmad Bahruddin dan bendahara KH Mas’ud Wahab.

Sejumlah kiai dan tokoh publik hadir pada kesempatan itu.

Di antara deretan ulama yang hadir yaitu KH M Ulil Albab Arwani, Dr KH As'ad Said Ali, KH A Badawi Basyir, KH Hasan Fauzi Ms, KH M Zaim Ahmad Ma'shoem, dan KH Sholahuddin Shodaqah.

Baca juga: Ada Partai di Kudus Berencana Rombak Formulasi Caleg, Ini Tujuannya

Baca juga: Jebol Atap Madrasah NU Salafiyah Kudus, Maling Gasak 2 Komputer Senilai Rp 8 Juta

Hadir pula KH Ma’ruf Lc, KH Arifin Noor, KH M Mujib Muhammad, KH Hafid Asnawi, Kabag Kesra Kudus H Syafi’i mewakili Bupati Kudus H Hartopo, dan Kapolsek Kudus Kota Iptu Subkhan.

Jajaran kepengurusan MPC MP3I Kabupaten Kudus itu dilantik oleh KH M Zaim Ahmad Ma'shoem dari Pengurus Pusat MP3I.

Pelantikan dilangsungkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: MPP.11.11/005/A.1/SK/VI/2023 tentang pengesahan MPC MP3I Kabupaten Kudus Masa Khidmat 2023 - 2028.

SK itu diterbitkan pada 8 Dzulhijjah 1444 H/ 27 Juli 2023 M yang ditandatangani oleh Habib Umar Muthahar sebagai ketua majelis pembina, KH A Badawi Basyir sekretaris majelis, KH M Zaim A Ma'shoem ketua umum dan Dr KH Shofiyullah Muzammil selaku sekretaris jenderal.

Dr KH As'ad Said Ali dalam sambutannya seusai pelantikan menyampaikan beragam pandangannya mengenai keagamaan dan kebangsaan, termasuk salah satunya adalah soal demokrasi. 

Dia menyampaikan, menyitir pernyataan yang pernah disampaikan oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bahwa demokrasi bukanlah budaya bangsa Indonesia, tetapi itu baik.

“Demokrasi akan berjalan dengan baik, jika dijalankan dengan nilai-nilai budaya,” katanya.

Sementara itu KH A Badawi Basyir mengatakan pentingnya musyawarah.

Menurutnya, musyawarah itu senjatanya umat Nabi Muhammad.

“Musyawarah itu tidak hanya mencari yang benar, tetapi mencari maslahah,” katanya. (*)

Baca juga: Monumen Jenderal Polisi Hoegeng di Pekalongan Tahun Ini Dibangun, Tingginya 12 Meter

Baca juga: Pesan Habib Syech Jelang Pemilu 2024: Islam Mengajarkan Damai, Tidak Usah Saling Menghujat

Baca juga: Blangko e-KTP Hanya Sisa 2 Ribu, Disdukcapil Batang Prioritaskan Pemohon KTP Baru

Baca juga: Kemendikbudristek Kenalkan Kebudayaan Indonesia Lewat Film Nyantrik di Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved