Berita Semarang
BPOM Berikan Bimtek Kader PKK dan Sanitarian Puskesmas Pengawasan Pangan Olahan Mie
Balai Besar POM (BBPOM) Semarang ajak kader PKK sanitarian puskesmas kecamatan ikut mengawasi pangan.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Balai Besar POM (BBPOM) Semarang ajak kader PKK sanitarian puskesmas kecamatan ikut mengawasi pangan. Para kader PKK dilatih mengidentifikasi pangan melalui bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar BBPOM.
Kepala BBPOM Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan BBPOM melatih kader PKK dan sanitarian puskesmas di enam kecamatan untuk melakukan pengawasan terhadap UMKM khususnya pedagang mie di wilayahnya agar terbebas dari bahan berbahaya.
"Tujuan kami meyakinkan kuliner di perdagangkan di wilayah kota Semarang ini bebas dari bahan berbahaya," ujarnya, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, Bimtek yang digelar BBPOM memasuki tahun kedua. Bimtek pertama dilaksanakan tahun 2022 di Kota Semarang.
"Bimtek pertama sudah berhasil menurunkan angka penggunaan formalin hingga 85 persen," tuturnya.
Ia menargetkan kuliner mie di kota Semarang bersih dari formalin lebih dari 98 persen di tahun 2023. Oleh sebab itu kader PKK dan sanitarian puskesmas kecamatan dilatih untuk mengidentifikasi bahan makanan yang berbahaya
"Kami melatih kader tingkat kecamatan yang telah dipilih perwakilan dipilih Tim Penggerak PKK Kota Semarang .
Dia merupakan kader yang mampu melatih dan mengedukasi ke komunitas PKK dan sanitarian Puskesmas untuk bisa mengidentifikasi jenis-jenis makanan dan pengujian cepat," tandasnya.
Sementara itu, Ketua harian Tim Penggerak PKK, Nurjanah berharap adanya kegiatan itu kader PKK BBPOM bisa terjun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini diharapkan masyarakat dapat makan makanan kuliner dengan aman dan sehat.
"Kami di lapangan akan melakukan pengecekan. Kami sudah diberikan alat dari BBPOM untuk melakukan pengecekan terhadap UMKM maupun pelaku usaha lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan apabila ditemukan makanan mengandung formalin atau bahan-bahan berbahaya akan melaporkan ke BBPOM. Nantinya BBPOM akan menangani permasalahan yang ada di masyarakat. (*)
Baca juga: Progres Terhambat, Pembangunan SIHT Desa Klaling Kudus Masih Jauh dari Harapan
Baca juga: Pemkot Pekalongan Dorong Masyarakat Cerdas dan Bijak Konsumsi Pangan
Baca juga: Aipda JPH Ditangkap Gegara Terima Setoran Judi Togel Rp 25 Juta Sebulan Buat Polres
Baca juga: Jadwal Liga 1 2023 PSIS Semarang Vs Persib Bandung, Gali Freitas Jadi Kunci Serangan Mahesa Jenar
Mobilmu Mau Dipasang One Auto Film Premium? Cukup Bayar Rp2 Juta di Oneway Kaca Film Semarang |
![]() |
---|
Pemkot Evaluasi SOP Pengelolaan Gedung Cagar Budaya Setelah Kebakaran Resto di Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Lanjut Usia, Alasan Hakim Tipikor Semarang Tidak Cabut Hak Politik Mbak Ita Meski Divonis 5 Tahun |
![]() |
---|
Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Ungkap Alasan Kenaikan Harga Beras: Gabah Petani Naik, Pasokan Menurun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.