Berita Semarang
Randukuning Overload, DLH Batang Dikejar Waktu Cari Lahan TPA
Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning milik Pemkab Batang saat ini sudah overload, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang
Penulis: dina indriani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning milik Pemkab Batang saat ini sudah overload, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang pun harus segera mencari TPA baru.
Kepala DLH Batang, Handy Hakim mengatakan pihaknya dikejar waktu untuk segera mencari TPA baru, lantaran TPA Randukuning diperkirakan hanya bisa menampung maksimal dalam waktu 8 bulan ke depan.
"Selain dari masyarakat, saat ini ada sampah dari KIT Batang, kita kejar-kejaran, karena umur TPA tinggal maksimal 8 bulan lagi," tuturnya, Selasa (15/8/2023).
Handy menjelaskan ada kebijakan dari Kemenko Perekonomian adalah tidak ada TPA di dalam KIT Batang.
Sedangkan residu sampah dari KIT Batang harus dibuang di TPA milik Pemkab.
"Jika berdasarkan perhitungan, residu sampah KIT Batang fase I dengan luas 450 hektare mencapai 16,8 ton per hari, saat ini proses pembangunan sejumlah pabrik di KIT Batang sudah dimulai," terangnya.
Di sisi lain, Handy menyebut di luar KIT Batang, jumlah produksi sampah masyarakat Batang mencapai 300 ton per hari.
Jumlah yang masuk di TPA Randukuning antara 98 ton hingga 100 ton per hari.
"Kami sedang usulkan lahan di salah satu desa di Kecamatan Gringsing, tanahnya milik pemkab Luas lebih dari 2 hektare.
Tidak ada pemukiman dan hanya jalan desa, tidak ada pembebasan lahan," ujarnya.
Pihaknua akan mengusulkan lokasi itu ke Kemenko Perekonomian, yang mana diharapkan pembangunan TPA baru memakai dana dari Kemenko Perekonomian karena kebutuhan yang mendesak.
Jika dianggarkan pada 2024, ia khawatir TPA Randukuning sudah tidak bisa menampung sampah.
Menurut sepengetahuannya ada dana di Kemenkoperekonomian untuk program yang mendesak.
Untuk lokasi, sebelumnya pihaknya sudah melakukan survey ke beberapa tempat yaitu di desa sangubanyu, desa Dlisen hingga Kalangsono namun, semuanya tidak sesuai ada yang melewati perkampungan, hingga akses sulit.
"Untuk penanganan sementara, kami akan memindahkan lokasi kantor TPA Randukuning di tanah kosong sebelahnya, ada tanah seluas 3.600 hektare lahan kosong milik pemkab di samping TPA," imbuhnya.
NusantaRun Semarang Series Hadirkan Fun Run Kreatif di Momen Kemerdekaan |
![]() |
---|
Pertumbuhan Pengembang Perumahan di Semarang Kian Pesat, Distaru Ingatkan Patuhi Aturan Tata Ruang |
![]() |
---|
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.