Resensi Buku
Dokter dan Kanker, Review Buku Kanker Biografi Suatu Penyakit Siddharta Mukherjee
Judul Buku: Kanker: Biografi Suatu Penyakit, Penulis: Siddharta Mukherjee, Penerjemah: Rahmat Purwono, Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Sempat terjadi polemik di kalangan dokter. Dalam mengatasi orang yang kena kanker, ada beberapa kubu. Yaitu dokter yang beranggapan lebih baik pasien disuruh pulang ke rumah, dan mati di rumah. Di sisi lain ada dokter yang berusaha keras untuk merawat dan setidaknya menghilangkan rasa sakit walaupun hanya sementara, karena pada akhirnya mereka tahu si pasien bakal mati dalam waktu dekat.
Di pihak lain, ada juga dokter dan ilmuwan yang gigih ingin menemukan obat kanker. Penemuan sampai sekarang, hanyalah sinar laser untuk mengatasi rasa sakit, yaitu kemoterapi, walaupun kemoterapi pun, selain rasa sakitnya yang luar biasa, juga bukan jaminan untuk sembuh. Olahraga, pola makan dan pola tidur yang baik tidak berpengaruh pada kesembuhan kanker.
Kanker darah, kata Mukherjee, merupakan pembelahan sel yang abnormal, yaitu sel darah putih yang dominan mengalahkan sel darah merah. Pembelahan sel yang jumlahnya berlipat-lipat ini, kemudian menjadi penyakit kanker, yang disebut leukemia. Sangat mematikan. Leukemia, atau kanker lainnya, kata Mukherjee, bisa mendadak hilang, tapi kemudian muncul lagi.
Ketika membaca bagian ini, saya jadi ingat pada dokter di rumah sakit pemerintah itu. Pertama, dokter yang cantik itu mengatakan, saya harus rutin olahraga, jaga pola makan dan pola tidur. Padahal kata Mukherjee tak ada pengaruhnya pada kanker. Kedua, ketika menyatakan gejala kanker saya hilang, jadi cemas karena uraian Mukherjee mengatakan, kanker bisa muncul tenggelam.
“Terdapat sedikit keberhasilan dalam perawatan kanker yang telah menyebar. Biasanya tumor terus membesar dan pasiennya terus mengecil,” kata John Laszlo, dokter leukemia pada anak.
Kalau sudah begitu, saya selalu percaya pada ihktiar manusia dan takdir Tuhan. Walaupun kita pasti akan mati, kita harus berusaha untuk hidup. Walaupun kita berusaha untuk terus survive dalam kehidupan ini, kita pasti suatu waktu bakal mati. Kita diwajibkan berusaha menjaga hidup dan kehidupan, tapi kita percaya akan pergi dari kehidupan ini. Itulah qodar seperti dianut kaum qodariah. (*)
Inovasi Kunci Sukses Kembangkan UMKM dan Koperasi |
![]() |
---|
“Solusi Nelayan: Mengurai Paradoks si Miskin di Negara Maritim” |
![]() |
---|
Buku Keliling Asia Tenggara Luar Dalam Karya Muhammad Iqbal: Referensi Mengenal Negara-Negara Asean |
![]() |
---|
Resensi Buku: Kurikulum Perlu Dievaluasi sesuai Kebutuhan Zaman |
![]() |
---|
Resensi Buku: Khazanah Kebudayaan Masyarakat Jawa yang Nyaris Tenggelam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.