Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Hasil Sidak DPRD Kudus Temukan Masalah Pintu Irigasi di Desa Glagahwaru dan Kutuk

Ketua DPRD Kudus, H Masan, melakukan sidak pintu irigasi di Undaan, usulkan perbaikan demi pengairan pertanian yang lancar.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
Saiful Masum
DPRD Kabupaten Kudus melakukan inspeksi mendadak (sidak) kondisi pintu irigasi di perbatasan Desa Glagahwaru dan Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pada, Rabu (13/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, H Masan bersama Komisi C melakukan inspeksi mendadak (sidak) kondisi pintu irigasi di perbatasan Desa Glagahwaru dan Kutuk Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus pada, Rabu (13/9/2023).

Sidak dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Balai Pengolahan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna) terkait aduan masyarakat tentang kondisi pintu irigasi yang perlu diperbaiki. 

H Masan mengatakan, sebagian masyarakat Undaan yang memanfaatkan irigasi dari Bendung Klambu meminta agar pintu irigasi sadap bangunan kutuk (Bku) 2 dan Bku 3 yang berada di Desa Glagahwaru dan Desa Kutuk agar diperbaiki.

Kata dia, kondisi dua pintu irigasi tersebut dipenuhi sedimentasi tanah sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara peninggian. Supaya distribusi air ke lahan pertanian di beberapa desa Kecamatan Undaan bisa kembali lancar. 

"Kami melihat, kondisi pintu irigasi yang ada saat ini, meski volume air tinggi namun distribusi air terhambat. Kondisi pintu yang menghambat saluran air kurang lebih 60 sentimeter," terangnya usai meninjau langsung pintu irigasi.

Politikus PDI Perjuangan tersebut memastikan, pemerintah daerah bakal membantu pemeliharaan (perbaikan) dengan meninggikan pintu irigasi air 70-80 sentimeter. Supaya air bisa mengalir lancar mengairi lahan pertanian di beberapa desa.

H Masan menjelaskan, jika kondisi ini dibiarkan, irigasi pertanian di wilayah Undaan bakal macet. 

Air yang didistribusikan melalui daerah irigasi (DI) Wilalung bakal terhambat lantaran sempitnya pintu irigasi. Selain itu, distribusi air juga berpotensi hilang banyak karena saluran irigasi yang bermasalah. 

Padahal, lanjut dia, pintu irigasi berfungsi untuk mengatur distribusi air ke berbagai lahan pertanian. Jika kondisi pintu irigasi bermasalah, distribusi air pertanian tidak bisa maksimal. 

"Diharapkan anggaran pemeliharaan di APBD Perubahan bisa dialokasikan untuk perbaikan pintu irigasi air. PUPR akan menghitung kebutuhannya, supaya bisa segera dilakukan perbaikan untuk membantu pengairan ribuan lahan pertanian di wilayah Undaan," tuturnya. 

H Masan berharap agar perbaikan dua pintu irigasi bisa segera dilaksanakan. Supaya distribusi air pada masa tanam (MT) 1 yang direncanakan mulai 15 September bisa berjalan lancar.

"Jika pekerjaan segera dilakukan, proses pengajaran sawah nantinya tidak terhambat. Karena Proses di lapangan yang menghambat adalah saluran-saluran yang tidak lancar, menyebabkan pemborosan air. Kewenangan pintu irigasi ini ada di BBWS, namun pemeliharaan bisa dibantu oleh Pemda," jelas H Masan. (ADV/SAM)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved