Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

USP Jalin MoU dengan Pemkab Pati, Saiful Arifin: Sama-sama Swasta Ngapain Kuliah di Luar Daerah

Penandatanganan MoU atau nota kesepahaman terkait kerja sama Pemkab Pati dan USP dilakukan di Pendopo Kampus USP, Trangkil, Kamis (14/9/2023).

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Universitas Safin Pati (USP) mengadakan perjanjian kerja sama dengan Pemkab Pati tentang penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman terkait kerja sama ini dilakukan di Pendopo Kampus USP, Trangkil, Kamis (14/9/2023).

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor USP Murtono dan Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.

Henggar mengatakan, kerja sama ini bisa mempererat persatuan antara USP dengan Pemkab Pati.

Baca juga: UNS Surakarta Dipilih sebagai Lokasi CAT Rekrutmen PPPK 2023, Ini Alasan BKPP Pati

"Selain itu akan banyak hal yang bisa dilakukan untuk pengabdian masyarakat serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk diaplikasikan ke masyarakat," ucap dia kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/9/2023).

Henggar menambahkan, USP selama ini juga sudah menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pembinaan di 4 desa.

Dia mengapresiasi hal ini dan berharap semakin banyak desa di Pati yang dibina oleh USP agar berkembang.

Rektor USP, Murtono meyakini, kerja sama ini bisa mendorong perbaikan SDM di Kabupaten Pati.

Menurut dia, daerah yang ada universitas di dalamnya cenderung punya pengembangan SDM yang cepat.

Dalam hal pengembangan SDM, lanjut Murtono, pihaknya sudah memulai dengan memberikan beasiswa kepada 70 warga Pati yang mewakili berbagai organisasi dan komunitas.

Seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, desa wisata, dan karang taruna.

"(Lewat MoU ini) kami juga akan kerja sama dengan semua OPD di Pati."

"UMKM di desa-desa akan kami bina secara baik."

"Kami berharap semua desa menjadi desa binaan," ucap dia.

Sejauh ini, USP sudah memiliki empat desa wisata binaan.

Baca juga: Muncul Gerakan Bupati Pati 2024 dari Kalangan NU, Ini Tanggapan KH Yusuf Hasyim

Baca juga: Sambut Hari Lalu Lintas ke-68, Satlantas Polresta Pati Gelar Donor Darah yang Diikuti 200 Peserta

Keempat desa tersebut yakni Desa Bageng Kecamatan Gembong, Desa Guyangan dan Kertomulyo Kecamatan Trangkil, serta Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal.

USP melakukan analisis lapangan di empat desa itu untuk kemudian mengembangkan potensinya lewat ilmu dan teknologi.

Misalnya di Desa Bageng, USP bekerja sama dengan petani dan produsen kopi lokal dan melakukan fasilitasi untuk ekspor.

Sementara, Ketua Yayasan Safin Bina Bangsa, Saiful Arifin berharap, kerja sama ini bisa menguatkan peran USP di Pati.

Dia berharap bisa melakukan kerja sama serupa dengan kabupaten-kabupaten lain, terutama di wilayah eks karesidenan Pati.

Dengan demikian, USP bisa semakin dikenal dan menjadi tujuan berkuliah bagi warga Pati dan sekitarnya.

Mantan Wakil Bupati Pati ini menyayangkan, mayoritas lulusan SMK/SMA di Pati lebih memilih untuk berkuliah di luar daerah.

"Kalau sekolah negeri atau ikatan dinas, okelah."

"Tapi kalau sama-sama swasta, ngapain sampai luar daerah."

"Di sini saja, kami jamin tidak kalah," ujar pria yang akrab disapa Safin ini.

USP memiliki 5 fakultas dan 16 program studi.

Baca juga: Mantan Gubernur Jateng Dingin Komentari Baliho Prabowo dan Gibran di Pati: aku yo ra ngerti

Safin mengatakan, kuliah di daerah sendiri juga berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan SDM daerah.

"Misal tiap tahun ada tiga ribu saja orang Pati yang kuliah ke luar, dalam empat tahun itu setidaknya ada uang Rp 300 miliar dari Pati yang menguap dan berputar di luar."

"Baik untuk biaya pendidikan, perjalanan, kos, maupun biaya makan," ucap dia.

Menurut Safin, alangkah lebih baik jika uang sebesar itu tetap berputar di Pati demi memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Dia menambahkan, Pati juga akan mengalami kerugian dalam hal SDM jika semua lulusan SMA dan SMK memilih berkuliah di luar daerah.

"Biasanya, orang yang sekolah di luar akan kerja di luar dan menetap di sana."

"Kemudian tidak mau kembali ke desa."

"Kalau semua SDM yang pintar-pintar pada keluar, Pati bisa defisit SDM," tandas dia. (*)

Baca juga: Laga Derby PSIS Semarang Vs Persis Solo, Septian David Ingatkan Soal Pentingnya Kontrol Emosi

Baca juga: Bikin Panik! Curhatan Ibu yang Shock Melihat Bayi 13 Bulan Dikerokin Sampai Merah Kebiru-biruan

Baca juga: Ahmad Nashir, Tersangka Pembunuh Anak PJ Gubernur Papua Segera Disidangkan di PN Semarang

Baca juga: Senjakala Swalayan Legend Moro Purwokerto, Moro akan Bangkit dan Gelar Anniversary Akhir Tahun

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved