Berita Jepara
KLHK Acungi Jempol Keunggulan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Jepara
Sekda Jepara Edy Sujatmiko menjadi narasumber seminar nasional “Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Mendukung Ekonomi Perkotaan yang Tangguh
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Muhammad Olies
Pembicara lain Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI Tanozisochi Lase mengatakan, untuk mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), seharusnya sampah diolah dan didaur ulang terlebih dahulu.
“Baru kemudian, sisa yang tidak tertangani itulah yang dikelola di TPA,” kata pria yang akrab disapa Anes.
Peneliti Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wahyu Purwanta mengatakan, dengan luas wilayahnya, setiap daerah memiliki persoalan khas terkait sampah. Namun dia menekankan pentingnya melakukan dua hal untuk meningkatkan daya saing perkotaan.
“Yaitu tidak semua sampah dibuang ke TPA dan TPA tidak dikelola seadanya,” kata dia.
Dia menyebut, saat sebuah daerah sukses dengan pengelolaan sampah jenis tertentu, daerah lain belum tentu bisa meniru.
“Misalnya ada daerah yang berhasil dalam pengelolaan tertentu, jangan serta-merta meniru. Nanti offtaker produknya siapa? Jangan-jangan tidak ada yang membeli,” tandas dia.
Baca juga: Delegasi Negara Asean dan Eropa Kagumi Pengelolaan Sampah di Banyumas
Pembicara dari Indonesia Solid Waste Association inSWA Sri Bebassari mengatakan, negara Singapura berinvestasi di bidang kebersihan. Karena itulah, banyak orang bekerja di Jakarta tapi memilih menginap di Singapura.
Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah jangan hanya melihat aspek teknologi. Namun penting ditekankan pada aspek peraturan, kelembagaan, pendanaan, hingga sosial budaya.
Bupati Banyumas tahun 2018 – 2023 Achmad Husein menyebut, keberhasilan daerahnya dalam pengelolaan sampah di antaranya karena pihaknya menghapus retribusi persampahan dari masyarakat.
“Adanya kelompok swadaya masyarakat yang memutar uang pengolahan sampah dalam masyarakat di kelompok masing-masing,” katanya.
| Harga Pupuk Subsidi Turun, Tapi Petani Jepara Masih Bayar Mahal: "Katanya Nunggu Januari" |
|
|---|
| 5.026 Anak di Jepara Tidak Sekolah, Penyebab Tertinggi Karena Sudah Kerja |
|
|---|
| Membuka Sejarah Baru: Pendopo Kabupaten Jepara Disulap Jadi Museum R.A. Kartini |
|
|---|
| Ribuan Pelari Ramaikan Jeparundise 2025 di Pantai Bandengan Jepara, Sehat Sambil Dongkrak Wisatawan |
|
|---|
| Disperkim Jepara Cek Drainase, Saluran Irigasi di 2 Perumahan Ini Bermasalah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.