Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Maulida, Guru Asal Tegal Terpilih Jadi Sahabat Teknologi Jateng 2023, Bagikan Inovasi Pembelajaran

Maulida, Guru Asal Tegal Terpilih Jadi Sahabat Teknologi Jateng 2023, Bagikan Inovasi Pembelajaran Batik Pekalongan

istimewa
Maulida Azkiya Rahmwati, Guru SMA Negeri 3 Slawi yang terpilih menjadi Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023, saat mengisi kegiatan Diklat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal bersama Tanoto Foundation beberapa waktu lalu.  

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam rangka impelementasi Kurikulum Merdeka, Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT)  Pusdatin Kemendikbudristek menyelenggarakan program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). 

Program ini merupakan upaya meningkatkan kompetensi guru-guru di seluruh Indonesia. 

Pada program tersebut, Maulida Azkiya Rahmwati yang merupakan Guru SMA Negeri 3 Slawi, Kabupaten Tegal, terpilih menjadi Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023. 

Program PembaTIK dilaksanakan dengan sistem berjenjang dari Level 1 yaitu Literasi TIK, Level 2 Implementasi TIK, Level 3  Kreasi TIK, Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi. 

Maulida mengungkapkan, peserta yang lolos akan meningkat pada level berikutnya, hingga terpilih 30 peserta berhasil lolos sebagai peserta PembaTIK 2023, dan mendapat predikat Sahabat Teknologi Kemdikbudristek 2023. 

Dari 30 peserta Sahabat PembaTIK Jawa Tengah, akan dipilih lima peserta untuk mewakili Jawa Tengah melaju ke tingkat Nasional menjadi Duta Teknologi.

Sementara pada program ini, Maulida memperkenalkan Praktik Pembelajaran Inovatif yang bernama Pembelajaran “Batik Pekalongan” atau (Berdiferensiasi, Aktif, Inovatif, dan Kolabolatif Berbasis Pengalaman, Kearifan Lokal, dan Teknologi yang Menyenangkan). 

“Pembelajaran “Batik Pekalongan” ini merupakan pengembangan dan pengkreasian dari model discovery learning dengan mengintegrasikan unsur TIK, diferensiasi, kearifan lokal, dan pengalaman dengan memanfaatkan platform-platform teknologi agar dapat merangsang peserta didik supaya aktif, inovatif, dan kolaboratif,” ungkap Maulida, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (26/10/2023). 

Model discovery learning, lanjut Maulida, merupakan suatu model pembelajaran yang menjadikan siswa aktif dalam menemukan dan memecahkan suatu permasalahan. 

Melalui bimbingan dari guru, siswa akan diarahkan untuk mencari solusi dari suatu permasalahan dengan mencari informasi, mengolah, dan membahasnya ke dalam kelompok masing-masing.

Dalam pembelajaran ini, guru tidak langsung menyampaikan konsep atau memberikan simpulan materi. 

Melainkan siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan konsep materi terlebih dahulu. 

"Jadi, harapannya dengan mencoba menemukan sendiri, siswa bisa lebih memahami materi dan pemahamannya bertahan lebih lama," jelasnya. 

Praktik Pembelajaran Batik Pekalongan tersebut, juga telah didiseminasikan oleh Maulida ke berbagai acara. 

Mulai dari Diklat yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal bersama Tanoto Foundation, International Webinars "Technology Based Learning Inovation”, KWK Dikbud Kecamatan Tarub, Webinar “STRATA SATU” Sahabat Teknologi Nusantara Berbagi Ilmu, dan Seminar Inovasi Pembelajaran Digital. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved