Berita Kriminal
7 Hari Kasus Kematian Tak Wajar Bocah Perempuan Semarang Berlalu, Ini Jawaban Polisi
Kasus kematian tak wajar anak perempuan Semarang berinisial DKW (12) sudah memasuki hari ke tujuh.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
Izin pertama selama lima hari dilakukan pada bulan September.
Korban izin untuk ikut pulang kampung bersama orangtuanya karena ada kerabat yang meninggal dunia.
Izin kedua, dilakukan pada Oktober selama dua hari karena sakit kepala.
"Izin terakhir ya kemarin itu," katanya.
Akibat kejadian ini, ia menjadi syok sehingga meminta kepada para anak didiknya untuk bercerita ketika terjadi apapun.
"Tentu syok, makanya saat ini saya minta ke anak-anak lainnya kalau ada apa-apa untuk cerita," bebernya.
Di sisi lain, polisi sementara telah memeriksa keluarga korban meliputi ayah korban berinisial S, ibunya NF dan kakanya DSW.
Baca juga: Mbak Ita Dorong Kasus Kematian Tak Wajar Bocah Semarang Segera Diusut Tuntas
Ayah korban bekerja sebagai tukang pikul ikan saat malam hari di pasar Kobong.
Ibunya bekerja di toko beras dan kakaknya bekerja di pabrik plastik.
"Kemarin kan sudah ada tiga saksi yang kita periksa, hari ini rencananya saksi yang mengantarkan orangtua korban ke rumah sakit, tapi saksi itu hari ini libur," ucap Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Tri Harijanto, Kamis (2/11/2023). (iwn)
Ayah Bejat dari Kebumen Cabuli Anak Tiri Sejak Masih SD, Korban Diancam Bakal Dibunuh Jika Lapor |
![]() |
---|
Pemuda Semarang Incar Anak SD untuk Masturbasi Sambil Direkam, Alasan Tugas Kuliah Dibayar Rp12 Ribu |
![]() |
---|
Kelakuan Oknum Brimob Mabuk Rudapaksa Gadis 16 Tahun, Keluarga Pelaku Ikut Intimidasi Korban |
![]() |
---|
Bukannya Pikir Akhirat, Kakek 69 Tahun Ini Malah Rudapaksa Siswi SMA |
![]() |
---|
Detik-detik Geng Motor Serang Warga Pakai Parang dan Busur Panah, Polisi Datang Pelaku Sudah Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.