Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kisah di Balik Penampilan Rafi dengan Tari Topeng Mina Tani di International Mask Festival 2023

Sebagai pria yang tidak punya latar belakang seni tari, Rafi Rizqullah Arifin (23) sangat mensyukuri kesempatan yang dia dapat untuk tampil membawakan

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
ISTIMEWA
Penampilan Rafi Rizqullah Arifin (23), penari asal Kabupaten Pati, dalam International Mask Festival (IMF) 2023 di Surakarta, Sabtu (18/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sebagai pria yang tidak punya latar belakang seni tari, Rafi Rizqullah Arifin (23) sangat mensyukuri kesempatan yang dia dapat untuk tampil membawakan tarian khas Pati dalam ajang International Mask Festival (IMF) 2023.

Perhelatan seni topeng internasional ini digelar di nDalem Djojokoesoeman, Surakarta, Jumat-Sabtu (17-18/11/2023).

IMF merupakan ajang tahunan yang diikuti delegasi seniman topeng dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Taiwan, Kamboja, Korea, hingga Ekuador.

Rafi sendiri mewakili Pati di ajang ini dengan membawakan koreografi tunggal "Tari Topeng Mina Tani" di bawah bimbingan Evi Septimardiati dari Sanggar Pandu.

Tarian yang dia bawakan menggambarkan diversitas atau keberagaman masyarakat di Kabupaten Pati yang punya julukan "Bumi Mina Tani". Mina artinya perikanan dan tani artinya pertanian.

Di topeng yang dikenakan Rafi saat menari ada ornamen yang menyimbolkan mina dan tani. Di antaranya ikan dan padi.

Meski sudah lama menjadi pecinta seni dan menggemari olah tubuh, tampil membawakan tarian menjadi tantangan tersendiri bagi Rafi. Sebab, pemuda lulusan jurusan Entrepreneurship and Innovation dari Deakin University Melbourne, Australia, ini belum pernah tampil menari sebelumnya.

"Saya beruntung dipertemukan dengan sosok guru tari saya, Mbak Evi, yang bisa mewujudkan keinginan saya di bidang tari. Saya memang memiliki keinginan untuk belajar tari tradisional dan kebetulan Mbak Evi memang mencari sosok laki-laki untuk tampil membawakan tari topeng mina tani di IMF," jelas Rafi saat ditemui di Resto The Roaster 1868, Jumat (24/11/2023).

Meski sama sekali tidak ada latar belakang tari, Rafi punya kemampuan yoga dan bela diri yang sedikit-banyak membantunya dalam proses latihan.

Di Sanggar Pandu, Rafi setiap hari selama 1,5 bulan berlatih selama 2-3 jam sebagai persiapan untuk tampil di IMF 2023.

Di tengah latihan, Rafi mengaku sempat ragu. Ada momen ketika dia merasa kesulitan mempelajari gerakan tari.

"Apalagi latihan ini membutuhkan banyak waktu dan energi. Sedangkan di sisi lain saya juga sibuk mengurus sekolah, mengurus kebun, dan bisnis saya yang lain. Untuk mengatur waktu sulit, tapi saya tetap semangat latihan setiap hari," ujar CEO Safin Pati Sports School ini.

Tantangan lainnya muncul dari pihak keluarga. Sang ayah, Saiful Arifin, belum sepenuhnya mendukung kegiatan baru Rafi di seni tari. Sang ayah ingin Rafi tetap fokus berbisnis saja.

"Namun jiwa saya ada di seni. Saya tidak bisa bohongi itu. Kalau saya tidak kejar cita-cita saya di seni tari, saya membohongi diri sendiri. Hingga pada akhirnya saya didukung karena saya buktikan bisa tampil di ajang internasional," tutur dia.

Rafi menganggap tari sebagai salah satu cara mengekspresikan diri secara jujur, penuh, dan utuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved