Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

WASPADAI ANAK ANDA! Terlalu Lama Main Game Online Bisa Depresi dan Berkata Kotor

BERMAIN game online menjadi aktivitas yang digemari oleh remaja di Indonesia. Menurut Survei Penetrasi & Perilaku Internet 2023

|
Nigel Treblin/ AFP/ Getty Images
Ilustrasi main games komputer 

Aspek Psikologis lainnya pada pemain game online ini, ia seolah memiliki keterkaitan emosional dengan tokoh avatar yang dimainkanya sehingga menyebabkan ia tenggelam dalam dunia fantasi yang berdampak dengan kehidupan sosialnya. Ia cenderung menghindari kehidupan di dunia nyata, tidak memiliki keinginan berinteraksi dengan orang lain, tidak menyukai sosialisasi, antisosial dan lebih suka menyendiri.

Jika aspek Psikologis terganggu maka dapat mempengaruhi aspek lainnya seperti aspek akademik, aspek sosial dan aspek keuangan. Bermain game online menimbulkan efek “nagih” untuk terus bermain. Game yang membutuhkan uang untuk membeli voucher mendorong pemain melakukan berbagai cara seperti berbohong kepada orang tua, mencuri dan bahkan melakukan penipuan untuk mendapat uang untuk membeli voucher game tersebut.

Depresi dan Cemas

Remaja yang bermain game online biasanya melakukan komunikasi dengan pemain lain di chatroom, hal ini bisa berisiko remaja tersebut menjadi korban cyerbullying. Sebab saat ini kebanyakan pemain game online dapat mengirim pesan agresif kepada orang lain untuk bersenang-senang tanpa memperdulikan orang lain, akibatnya korban yang merupakan anak-anak dan remaja berisiko mengalami depresi dan membuat mereka rendah diri.
Jika hal ini berlanjut dan berulang pada anak atau remaja dapat memunculkan perasaan benci akibat apa yang telah dialaminya, juga perasaan ingin membalas dendam tetapi tidak memiliki power, sehingga muncul rasa cemas dan depresi pada individu tersebut.

Alihkan Perhatian

Bila ada remaja atau anak mengalami hal demikian ada baiknya orangtua bisa mencegah atau mencarikan solusinya. Berdasar Jurnal Buletin Psikologi UGM, orang tua atau orang terdekat bisa mengalihkan perhatian di remaja tersebut dari game online. Yaitu melalui kegiatan olahraga, bermain musik atau sesuai bakat minat hobi si remaja.

Berikan nasihat dan bujukan hingga bentuk pemaksaan disertai pengawasan ketat. Perlu komunikasi dengan anak dan disepakati kapan boleh dan tidak boleh bermain game online. Komitman dan konsistensi hal ini menjadi penting agar anak disiplin. apabila anak sudah mengalami dampak buruk seperti di atas, maka perlu dibawa konsultasi ke dokter serta terapi pemulihan. (*)

Baca juga: Lirik Lagu Dusta dan Asmara Boy William dan Ayu Ting Ting

Baca juga: Lirik Lagu Dusta dan Asmara Boy William dan Ayu Ting Ting

Baca juga: Permintaan Rental Kendaraan Melonjak Jelang Nataru, Tarif Sewa Turut Naik Hingga 50 Persen

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Seekor Monyet Si Pencuri Pisang di Hutan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved