Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Mencari Jejak Mbah Kiai Rifa'i di Batang, Ulama yang Lawan Belanda Lewat Dakwah dan Karya Tulis

KH Ahmad Rifa'i ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tahun 2004. Sebagai pendakwah Islam di Batang dan sekitarnya, nama Mbah Rifa'i masih kurang terke

Penulis: dina indriani | Editor: m nur huda
dok Komunitas Pegiat Literasi Batang
Ilustrasi lukisan sosok KH Ahmad Rifa'i - KH Ahmad Rifa'i adalah seorang ulama yang melawan penjajah Belanda dengan dakwah dan karya tulisnya. Beliau hidup pada abad ke-19 dan menulis sekitar 60 kitab di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. 

TRIBUNJATENG.COM - FILM dokumenter dan buku novel yang mengangkat kisah perjuangan KH Ahmad Rifa'i, Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang, diluncurkan oleh Komunitas Pegiat Literasi (Pelita) Batang.

Film dan buku tersebut berjudul "Mencari Jejak Mbah Rifa'i di Kabupaten Batang,".

KH Ahmad Rifa'i adalah seorang ulama yang melawan penjajah Belanda dengan dakwah dan karya tulisnya. Beliau hidup pada abad ke-19 dan menulis sekitar 60 kitab di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Achmad Ri'fai kecil mengaji kepada ayahandanya yaitu KH Muhammad Marhum. Sejak remaja ia sering melakukan dakwah ke berbagai tempat.

Pada tahun 1826, ia menunaikan ibadah haji kemudian memperdalam ilmu agama di Mekkah dan Madinah selama 8 tahun. Setelah itu ia juga menimba ilmu di Mesir. Dia lahir tahun 1786 masehi atau 9 Muharam 1200 Hijriah.

KH Ahmad Rifa'i juga merupakan pendiri organisasi keagamaan Rifaiyah, yang memiliki anggota di seluruh Indonesia. Film dan buku ini bertujuan untuk mengenalkan kembali sosok KH Ahmad Rifa'i kepada masyarakat luas, terutama di Kabupaten Batang.

Mbah Rifa'i ulama yang melawan penjajah Belanda dengan dakwah dan karya tulisnya. Beliau menulis sekitar 60 kitab di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Meskipun KH Ahmad Rifa'i telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sejak tahun 2004, namanya masih kurang dikenal oleh masyarakat dan dunia pendidikan di Kabupaten Batang. Peluncuran film dan buku ini dilakukan di Aula Kantor Bupati Batang, yang diubah menjadi seperti ruang bioskop.

Acara ini dihadiri oleh Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Ketua PP Rifaiyah KH Mukhlisin Muzarie, Akademisi Prof Abdul Djamil, Ketua PD Rifaiyah Kabupaten Batang Nur Khamid, Kades Kalisalak Setiadi, dan tokoh pembatik Miftakhutin.

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi karya film dan buku ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang sejarah pahlawan nasional yang berasal dari Batang. Lani berharap film dan buku ini dapat disebarkan ke sekolah-sekolah dan ditonton oleh anak-anak.

"Kita sudah menemukan sejarah baru tentang pahlawan nasional yang dari Batang. Saya minta nanti diedukasi ke masyarakat juga ke sekolah-sekolah agar seluruh masyarakat, termasuk anak-anak kita tahu bahwa ada pahlawan nasional yang namanya KH Ahmad Rifa'i yang itu berasal dari Batang," tutur Lani.

Pj  Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat memberikan sambutan dan testimoni usai menonton Film Dokumenter
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat memberikan sambutan dan testimoni usai menonton Film Dokumenter "Mencari Jejak Mbah Rifa'i di Kabupaten Batang, Rabu (27/12/2023) (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI)

Ketua PP Rifaiyah KH Mukhlisin Muzarie menjelaskan bahwa KH Ahmad Rifa'i lahir di Kendal, tetapi diajukan menjadi Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang karena sejarah perjuangannya di Kabupaten Batang.

KH Ahmad Rifa'i mendirikan pondok pesantren di Kalisalak, kemudian ditangkap dan diasingkan oleh VOC Belanda ke Ambon. Makamnya ditemukan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara ratusan tahun kemudian.

"Saya mendapatkan sebuah kesan yang mendalam, sekarang pemerintah Kabupaten Batang memberikan perhatian yang sangat besar sehingga melahirkan sebuah film dokumenter," tandasnya

Film dokumenter ini juga akan dirilis di kanal YouTube Pegiat Literasi Batang, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.

Adapun tokoh-tokoh yang menjadi narasumber dalam film dan novel itu diantaranya, Ketua PP Rifaiyah KH Mukhlisin Muzarie, Akademisi Prof Abdul Djamil, Ketua PD Rifaiyah Kabupaten Batang Nur Khamid, Kades Kalisalak Setiadi, dan tokoh pembatik Miftakhutin. (Dina Indriani/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved