Berita Viral
CURHATAN Epi Sartika, 13 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honorer, Tak Lolos PPPK Padahal Nilainya Tinggi
Hati Epi Sartika galau. Pengabdian 13 tahun sebagai guru honorer ternyata tak jadi jaminan jika ia bakal bisa "naik kelas" menjadi PPPK
TRIBUNJATENG.COM - Hati Epi Sartika galau. Pengabdian 13 tahun sebagai guru honorer ternyata tak jadi jaminan jika ia bakal bisa "naik kelas" menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Yang bikin nyesek lagi, padahal nilai tes seleksi PPPK Epi Sartika juga tinggi.
Karena alasan itu juga, perempuan paruh baya ini tak segan menuding ada kecurangan dalam proses seleksi PPPK di Kota Sungai Penuh, Jambi.
Guru honorer di SD 041/XI, Desa Kampung Tengah, Kota Sungai Penuh, Jambi ini akhirnya mencurahkan kegalauannya melalui media sosial.
Lewat akun Facebook-nya, ia memposting peristiwa yang dialaminya.
Sembari menangis ia menceritakan kisah pahitnya itu melalui video.
Curhatan ibu satu anak ini akhirnya viral. Ia mengaku tidak lolos dalam tes PPPK 2023 tahap II yang berlangsung di Jambi pada 21 November 2023.
Baca juga: Sosok Nila Mukti, Bidan Yang Kena Begal Saat Ikut Seleksi PPPK Akhirnya Lolos Ujian
Baca juga: Pengabdian 8 Tahun Guru Honorer Apinsa Sirna di Balik Ancaman Penjara 10 Bulan karena Pukul Siswa
Baca juga: Presiden Jokowi Target 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK di 2024
Dalam postingannya di Facebook, Epi Sartika juga menjawab beberapa komentar netizen.
"assallamualaikum.wr.wb bapak/ibuk BKPSDM Kota Sungai Penuh Apa dasar nilai yang di nilai hingga nilai yang tinggi bisa jadi rendah dan yang nilanya rendah bisa lolos pppk moho klarifikasinya bapak/ibuk Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh rasa tak puas saya pribadi menerima hasil pengumuman ini," tulis Epi Sartika, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (2/1/2024).
Dalam postingan itu seorang netizen berpendapat soal kecurangan.
"Pengumumannya masih manual dan nilainya tidak dicantumkan, kecurangan nya sdh kelihatan jelas," tulis akun Citra Kimberly.
Epi Sartika pun memberi balasan.
"begictulah bentuk kecurangan di kota sungai penuh," balas Epi Sartika.
Lalu akun Via Hatmi Ningsih berpendapat bahwa ini masalah umur dan orang dalam.
"telah dibutakan dengan uang," balas Epi Sartika menanggapi.
| Dijamu Makan dan Minum, Pencuri Kotak Amal di Semarang Tidak Dipukuli Warga |
|
|---|
| Perawat Suntik Mati 10 Pasien Secara Diam-diam, Dilakukan Selama 6 Bulan |
|
|---|
| Tampang Pelaku Pelecehan Terhadap Wanita yang Sedang Salat, Ternyata Pengurus Masjid |
|
|---|
| Sosok Deni Rukmana, Sengaja Videokan Saat Ia Marahi Guru yang Tampar Anaknya Karena Melompat Pagar |
|
|---|
| Alasan TFS Remaja Laporkan Ibu ke Polisi, Tak Mau Diminta Melipat Seprei |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/orer-yang-Nangis-Tak-Lolos-PP.jpg)