Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

3 Bocil Semarang Tewas Hanyut di Sungai Dalam 9 Hari Ini, Basarnas Sarankan Edukasi di Sekolah

Tiga anak di bawah umur warga Kota Semarang meninggal dunia selepas mengalami kecelakaan air dalam 9 hari terakhir.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
dok Basarnas Semarang
Operasi pencarian terhadap anak laki-laki berinisial MNA (9) warga Wonotingal, Kecamatan Candisari yang hanyut di saluran air di kali Kagok dekat rumahnya, Kamis (11/1/2024). Pencarian dilakukan di aliran kali Kagok hingga Banjir Kanal Timur. Korban baru ditemukan tiga hari berselang di Pantai Ngebom Kendal.  

Operasi SAR Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) contohnya anak tenggelam, masih mendominasi sebanyak 108 kejadian dengan kondisi selamat 34 jiwa,  meninggal 89 jiwa, hilang sebanyak 5 jiwa.

Urutan kedua kejadian Kecelakaan Penanganan Khusus  contohnya kecelakaan kereta api, mobil dan lainnya ksebanyak 20 kejadian dengan kondisi selamat 66 jiwa, meninggal 26 jiwa. 

Untuk kejadian Kecelakaan Kapal dan Bencana Alam masing- masing sebanyak 14 kejadian dengan total kondisi selamat 477 jiwa, meninggal dunia 14 jiwa, hilang 15 jiwa. 

"Ketika ada kejadian butuh pertolongan seperti kecelakaan air dapat segera menghubungi kami," imbuh Musthova.

Terpisah, Relawan SARDA Jawa Tengah, Lucky mengatakan, untuk mencegah kejadian anak tenggelam di Semarang butuh sosialisasi intensif terkait larangan anak bermain di sungai dan saluran air ketika turun hujan deras.

Sosialisasi ini perlu dilakukan Pemerintah dari kelurahan hingga tingkat  RW/RT. 

Terutama di wilayah-wilayah Semarang yang dilintasi alur sungai seperti di Beringin, Mangkang, Wonotingal, Kudu, dan lainnya.

"Sosialisasi ini sangat mendesak karena belum 2 Minggu sudah ada 3 korban meninggal dunia," ujarnya.

Terlebih dari tiga kejadian tersebut, ada kelalaian orangtua dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya.

Begitupun masyarakat sekitar dapat berperan aktif melakukan teguran ke anak-anak yang nekat bermain hujan di sungai maupun saluran air berarus deras. 

"Musim hujan seperti ini, orangtua harus ekstra pengawasan setidaknya anak ke mana dan di mana," terangnya. (iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved