Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

SMK Bhakti Kudus Sediakan Program Konversi Motor Listrik Cuma Rp 5,5 Juta

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Kudus melalui program konversi sepeda motor konvensional yang menggunakan BBM menjadi motor listrik

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Tenaga pendidik dan pelajar di SMK Bhakti Kudus mengecek sepeda motor hasil konversi dari konvensional menjadi motor listrik, Jumat (15/3/2024). 

Pihak sekolah siap membantu masyarakat yang berkeinginan untuk mengkonversikan sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Setiap projek pekerjaan diperkirakan membutuhkan waktu 5-7 hari.

Termasuk fasilitasi pengurusan izin, hingga plat nomor kendaraan. 

Rencananya, lanjut Amir, program tersebut akan dikembangkan lebih profesional lagi guna memberikan fasilitasi kepada masyarakat agar beralih dari kendaraan konvensional menjadi listrik. 

"Inovasi ini kami harapkan bisa menambah kreativitas pelajar dengan terlibat langsung di dalam program. Sekaligus mengajak masyarakat beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan," jelasnya. 

Ketua Program Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bhakti Kudus, Andika menerangkan, program konversi motor listrik merupakan gebrakan baru di tingkat Jawa Tengah.

Ujicoba konversi sepeda motor dengan menggunakan bahan bakar diubah ke instalasi listrik berhasil dilakukan hingga mendapatkan lisensi resmi dari Kementerian ESDM. 

Dia menyebut, program mengubah motor konvensional sudah waktunya dilakukan dengan melihat perkembangan zaman. 

Di mana pelajar, pendidik, dan masyarakat umum harus bisa mengikuti pengkembagan teknologi, di antaranya terkait pemanfaatan energi terbarukan. 

Pihaknya juga terbuka memberikan layanan konsultasi gratis terkait ilmu perbaikan dan perawatan motor listrik bagi masyarakat yang bersedia.

Saat ini sudah disediakan dua guru profesional jurusan teknik bisnis sepeda motor bertugas mengajarkan siswa belajar tentang konversi motor listrik. 

Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa mendukung program menekan dampak polusi udara di Indonesia. 

"Bengkel SMK Bhakti sudah resmi melakukan konversi dengan subsidi pemerintah dan ijin legalitasnya. Masyarakat bisa langsung mengambil program subsidi untuk mendapatkan fasilitas, supaya biaya konversi lebih ringan," tuturnya. 

Kepala Bengkel Al Kahfi SMK Bhakti, Susanto Wijoyo menambahkan, konversi motor listrik diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 15,5 juta per unit.

Saat ini masyarakat cukup menyiapkan Rp 5,5 juta dengan subsidi pemerintah Rp 10 juta. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved