Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

SMK Bhakti Kudus Sediakan Program Konversi Motor Listrik Cuma Rp 5,5 Juta

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Kudus melalui program konversi sepeda motor konvensional yang menggunakan BBM menjadi motor listrik

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Tenaga pendidik dan pelajar di SMK Bhakti Kudus mengecek sepeda motor hasil konversi dari konvensional menjadi motor listrik, Jumat (15/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tingginya operasional kendaraan bermotor di jalanan menjadi satu faktor penyebab polusi udara di lingkungan masyarakat meningkat.

Jika dibiarkan, polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas kendaraan bermotor dapat mengancam kesehatan manusia.

Perlu dilakukan langkah penanganan yang pasti guna menekan polusi udara untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih sehat di masa mendatang.

Baca juga: Puluhan Sepeda dan Motor Listrik Laris Manis Saat Tradisi Dandangan di Kudus

Pemerintah menggelorakan program Langit Biru untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara.

Bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara dampak polusi, serta mewujudkan perilaku sadar lingkungan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh industri hingga kendaraan bermotor. 

Program tersebut disambut oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhakti Kudus melalui program konversi sepeda motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik. 

Program teranyar SMK Bhakti bertujuan mengajak masyarakat meng-upgrade sepeda motor konvensional masing-masing menjadi kendaraan yang ramah lingkungan. 

Kepala SMK Bhakti Kudus, Amir Abdul Majid mengatakan, program konversi motor listrik mendukung upaya menurunkan polusi udara di wilayah Kabupaten Kudus dan sekitarnya. 

Mayarakat yang memiliki sepeda motor konvensional atau yang masih menggunakan BBM bisa datang langsung ke bengkel SMK Bhakti di Jalan Kyai Mojo, Mlati Kidul, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus

Biaya konversi motor listrik hanya memerlukan Rp 5,5 juta sudah dipotong subsidi. 

Nantinya, petugas bengkel bakal merakit ulang beberapa komponen untuk diganti dengan komponen-komponen listrik, termasuk batrey di dalamnya.

"Program ini merupakan inovasi pihak sekolah agar pendidikan di SMK Bhakti semakin dipercaya masyarakat. Sekaligus mendukung upaya meminimalisir polusi udara di jalanan," terangnya, Jumat (15/3/2024).

Amir menyebut, program konversi motor listrik sudah dilaunching sejak 13 Januari 2024.

Di mana SMK Bhakti Kudus menjadi satu-satunya sekolah di Jawa Tengah yang sudah mendapatkan lisensi resmi terkait mengkonversi motor konvensional menjadi motor listrik dengan fasilitasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).

Saat ini sudah tersedia tenaga profesional yang menaungi Program Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor di SMK Bhakti. 

Pihak sekolah siap membantu masyarakat yang berkeinginan untuk mengkonversikan sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

Setiap projek pekerjaan diperkirakan membutuhkan waktu 5-7 hari.

Termasuk fasilitasi pengurusan izin, hingga plat nomor kendaraan. 

Rencananya, lanjut Amir, program tersebut akan dikembangkan lebih profesional lagi guna memberikan fasilitasi kepada masyarakat agar beralih dari kendaraan konvensional menjadi listrik. 

"Inovasi ini kami harapkan bisa menambah kreativitas pelajar dengan terlibat langsung di dalam program. Sekaligus mengajak masyarakat beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan," jelasnya. 

Ketua Program Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bhakti Kudus, Andika menerangkan, program konversi motor listrik merupakan gebrakan baru di tingkat Jawa Tengah.

Ujicoba konversi sepeda motor dengan menggunakan bahan bakar diubah ke instalasi listrik berhasil dilakukan hingga mendapatkan lisensi resmi dari Kementerian ESDM. 

Dia menyebut, program mengubah motor konvensional sudah waktunya dilakukan dengan melihat perkembangan zaman. 

Di mana pelajar, pendidik, dan masyarakat umum harus bisa mengikuti pengkembagan teknologi, di antaranya terkait pemanfaatan energi terbarukan. 

Pihaknya juga terbuka memberikan layanan konsultasi gratis terkait ilmu perbaikan dan perawatan motor listrik bagi masyarakat yang bersedia.

Saat ini sudah disediakan dua guru profesional jurusan teknik bisnis sepeda motor bertugas mengajarkan siswa belajar tentang konversi motor listrik. 

Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa mendukung program menekan dampak polusi udara di Indonesia. 

"Bengkel SMK Bhakti sudah resmi melakukan konversi dengan subsidi pemerintah dan ijin legalitasnya. Masyarakat bisa langsung mengambil program subsidi untuk mendapatkan fasilitas, supaya biaya konversi lebih ringan," tuturnya. 

Kepala Bengkel Al Kahfi SMK Bhakti, Susanto Wijoyo menambahkan, konversi motor listrik diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 15,5 juta per unit.

Saat ini masyarakat cukup menyiapkan Rp 5,5 juta dengan subsidi pemerintah Rp 10 juta. 

Dia menyebut, banyak keuntungan yang bisa didapatkan ketika mengonversi motor konvensional menjadi listrik.

Selain membantu menekan pengaruh emisi gas (polusi), penggunaan motor listrik dinilai lebih irit dari pada BBM.

Satu konversi motor listrik setidaknya bisa membantu mewujudkan lingkungan yang lebih sehat, serta bebas dari polusi di jalanan.  

"Standar batrey yang digunakan dalam konversi full carging 3,5 jam. Saat kapasitas full, bisa digunakan untuk jarak tempuh 40-45 KM dengan kecepatan 60-70 km/jam. Kami modifikasi teknologi baru, untuk kecepatan motor nantinya bisa disetting lima karakter," ucapnya.

Susanto menegaskan, konversi motor listrik bisa dilakukan pada kendaraan konvensional semua merk. 

Program tersebut merupakan studi tiru terhadap inovasi program yang sudah dilakukan negara-negara maju dengan mengedepankan teknologi di bidang otomotif.

Supaya kemajuan teknologi Indoneisa tidak tertinggal.

Rencananya, lanjut dia, SMK Bhakti bakal mengajukan program ke PLN agar masyarakat difasilitasi dan diberi kemudahan dalam konversi motor listrik.

Supaya program tersebut bisa diakses masyarakat secara gratis. 

"Kami juga melakukan uji trial selama 2 bulan untuk memastikan tingkat keamanan kendaraan. Sudah ada beberapa motor yang sudah dilakukan konversi listrik. Dengan cara mengganti tiga komponen, batrey, kontroler, dan dinamo sebagai penggerak utama," jelas dia. 

Dorong Munculnya Kendaraan Hybrid

Perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Yulis Arif Wicaksono mengapresiasi terobosan program yang digaungkan SMK Bhakti Kudus dalam rangka memberikan fasilitasi terhadap konversi motor listrik.

Baca juga: Jendral Bintang Satu Cek Cor Jalan dan Talud Naik Motor listrik di TMMD Reg ke-119 Kodim Sragen

Kata dia, program konversi motor listrik di kalangan sekolah baru kali ini ada di tingkat Jawa Tengah. 

Diharapkan ke depannya bisa menciptakan teknologi motor hybrid yang menggabungkan sistem daya gerak mesin pembakaran pada jenis konvensional dengan sistem daya gerak listrik.

"Ini menjadi tantangan bagi siswa SMK Bhakti untuk menemukan teknologi motor hybrid. Karena kehadiran generasi lulusan SMK sangat dibutuhkan di dunia usaha dan industri," tuturnya. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved