Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Disbudpar Kudus Fokus Kembangkan Potensi 9 Desa Penyangga Kawasan Menara

Disbudpar Kudus mulai penataan kawasan Menara Kudus yang ada di Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus berikut 9 desa penyangga yang ada di sekitarnya.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
PEMKAB KUDUS
Suasana padatnya pengunjung di Kawasan Wisata Menara Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus tengah fokus melakukan penataan kawasan Menara Kudus yang ada di Desa Kauman, Kecamatan Kota Kudus berikut 9 desa penyangga yang ada di sekitarnya.

Penataan ini berkaitan upaya peningkatan pelayanan wisatawan yang datang ke kawasan Menara Kudus.

Plt Kabid Pariwisata Disbudpar Kabupaten Kudus, M Aflah mengaatakan, 9 desa penyangga yang ada di sekitar kawasan Menara Kudus itu meliputi Desa Janggalan, Demangan, Damaran, Langgardalem, Kajeksan, Kerjasan, Sunggingan, Purwosari, dan Bakalankrapyak.

Baca juga: Disbudpar Kudus Terus Upaya Kembangkan Museum Patiayam dan Kretek

Baca juga: Dulu Cuma Kuli Serabutan, Soleh Pria Asal Kudus Kini Jadi Bos Besi Behel dan Cakar Ayam

“Sudah ada Perbup (peraturan bupati) yang mengatur tentang kawasan Menara."

"Di situ ada satu zona inti yaitu Desa Kauman dan ada 9 desa penyangga,” kata M Aflah kepada Tribunjateng.com, Rabu (17/4/2024).

Dalam upaya penataan dan pengembangan 9 desa penyangga tersebut, kata Aflah, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah dinas yang terlibat.

Misalnya dinas yang membidangi desa maupun dinas yang membidangi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Pada intinya penataan ini untuk meningkatkan pelayananan agar wisatawan yang datang ke kawasan menara merasa aman dan nyaman,” kata Aflah.

Aflah mengakui memang selama ini dalam upaya penataan kawasan Menara Kudus belum maksimal.

Utamanya yang berkaitan dengan konsep Sapta Pesona atau konsep sadar wisata yang melibatkan masyarakat sebagai tuan rumah destinasi wisata.

“Konsep paling mendasar dalam pengembangan ini meliputi kebersihan, ramah tamah,” kata Aflah.

Baca juga: DPRD Kudus Soroti Perbaikan Sarpras Pendidikan, Disdikpora Diminta Petakan Lagi Sekolah Rusak

Baca juga: Eka Hapsari Raup Untung Besar dari Usaha Slondok di Kudus, Bisa Bangun Rumah dan Beli Mobil

Selain keterlibatan masyarakat di wilayah desa penyangga dalam mendukung kenyamanan wisatawan, pihaknya juga fokus melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan tukang ojek di kawasan Menara Kudus.

Kesadaran mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang datang ke kawasan Menara Kudus merupakan yang utama.

Upaya penataan yang pihaknya lakukan di 9 desa penyangga kawasan Menara Kudus tersebut diharapkan masing-masing desa bisa menghadirkan potensi terbaiknya.

Misalnya potensi kuliner. Aflah menyebutkan, di kawasan Desa Janggalan ada kuliner berupa puli kotokan.

Yaitu kuliner berupa nasi puli yang disajikan bersama kuah santan lemngkap dengan tahu dan telur.

“Jadi intinya 9 desa penyangga di sekitar kawasan Menara Kudus itu potensi UMKM-nya bisa digarap dengan bagus,” kata Aflah.

Berbekal dengan adanya Perbup yang mengamanatkan adanya penataan di kawasan Menara Kudus, Disbudpar Kabupaten Kudus telah rutin melakukan sosialisasi.

Termasuk pihaknya telah mengajak sejumlah pelaku wisata di 9 desa tersebut dan satu desa inti yaitu Desa Kauman untuk studi banding ke Lamongan di kawasan Makam Sunan Drajat.

Mereka diajak untuk melihat penataan komplek Makam Sunan Drajat dan sekitarnya. (*)

Baca juga: BREAKING NEWS, 7 Pohon Jati Tumbang Tutupi Jalur Kunduran-Todanan Blora

Baca juga: Ini Bahaya Microsleep Saat Berkendara, 2 Orang Rawat Inap, Kecelakaan Mobil di Tol Pemalang-Batang

Baca juga: Dewan Minta Pemkot Semarang Antisipasi Laju Inflasi, Bisa Gunakan Cara Ini

Baca juga: Zaskia Adya Mecca Istri Hanung Bramantyo: Budaya Pernikahan di Indonesia Mahal dan Menyulitkan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved