Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Lebih Cepat Berkeriput, Berjerawat hingga Mudah Marah, Ini 7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula

Konsumsi gula berlebih dapat merusak kesehatan, termasuk pembuluh darah, jantung, dan organ vital lainnya

Editor: muslimah
tribunnews.com
ILUSTRASI sendok gula pasir 

Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya.

Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan juga dikaitkan dengan penambahan berat badan, obesitas, faktor risiko penyakit jantung, penyakit perlemakan hati nonalkohol atau fatty liver, dan kanker.

Selain itu, pengaruh gula berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan mental, seperti membuat suasana hati cenderung negatif.

Lantas, apa tanda tubuh kelebihan gula? Simak penjelasan di bawah ini.

Tanda tubuh kelebihan gula

Berikut beberapa tanda tubuh kelebihan gula yang jarang diketahui:

Mudah lapar

Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori melalui tambahan gula, salah satu tanda utama yang mungkin akan dialami oleh tubuh adalah rasa lapar yang terus menerus.

Tanpa protein, serat, dan lemak sehat, yang tidak dimiliki sebagian besar makanan tinggi gula, tubuh akan membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar.

Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh terus mengemil yang dapat memicu pertambahan berat badan.

Gampang marah 

Perasaan murung, mudah tersinggung, gelisah, atau mudah marah bisa menjadi tanda tubuh kelebihan gula.

Sebuah penelitian menunjukkan, mengonsumsi gula tambahan dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

Makanan atau camilan tinggi gula tanpa protein dan lemak dengan cepat meningkatkan gula darah, tetapi saat tubuh terburu-buru memproses semuanya, tingkat energi akan menurun dan membuat Anda merasa lesu dan mudah tersinggung.

Selain itu, ketika glukosa dalam aliran darah rendah karena kadar insulin melonjak setelah mengonsumsi banyak gula tambahan, kadar glukosa darah di otak juga menurun.

Untuk diketahui, otak kita juga sangat bergantung pada tingkat gula darah yang normal sebagai bahan bakarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved