Berita Jawa Tengah
DATA Kondisi 5 Pabrik Tekstil di Jateng, Disnakertrans: Yang Tutup Cuma PT Dupantex di Pekalongan
Disebutkan Disnakertrans Jateng, dari 5 perusahaan tekstil raksasa di Jawa Tengah, hanya beberapa yang tutup secara resmi.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pernyataan Kemenaker tentang tutupnya sejumlah perusahaan tekstil raksasa di Jawa Tengah, sedang menjadi perbincangan hangat.
Beberapa waktu lalu, Kemenaker bersuara mengenai tutupnya perusahaan tekstil raksasa tersebut.
Beberapa perusahaan tekstil yang dinyatakan tutup oleh Kemenaker adalah PT Dupantex, PT Sai Apparel, PT Kusumaputra Santosa.
Kemudian PT Pamor Spinning Mills dan PT Kusumahadi Santosa.
Hal tersebut kemudian ditanggapi Disnakertrans Jateng.
Baca juga: Sejumlah Pabrik Tekstil di Jateng Tutup, Gelombang PHK Diprediksi Berlangsung hingga September
Baca juga: Sudah 13.800 Pekerja Di-PHK di 2024: Kondisi Industri Tekstil Indonesia Semakin TerpurukĀ
Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz menyatakan, dari 5 perusahaan tekstil raksasa tersebut hanya beberapa yang tutup secara resmi.
Dia menjelaskan, perusahaan yang tutup adalah PT Dupantex yang ada di Pekalongan.
Menurutnya, PT Dupantex tutup permanen sejak 6 Juni 2024 dengan jumlah pekerja mencapai 800 orang.
Tapi karyawan di PT Dupantex belum berstatus PHK.
Hal ini karena masih dalam proses bipartit atau penyelesaian perselisihan dengan pekerja.
"13 Juni 2024 serikat pekerja PT Dupantex meminta Pemda Pekalongan untuk memediasi dengan perusahaan."
"Namun belum sampai tahap mediasi, masih tahap klarifikasi," jelasnya kepada Tribunjateng.com di Kantor Disnakertrans Jateng, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Sejumlah Pabrik Tekstil di Jateng Tutup, Pengusaha Waspadai Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Baca juga: PHK Hantui Pabrik Tekstil, Apindo Jateng: Terpengaruh Impor Ilegal dan Daya Saing Turun
Selain PT Dupantex, beberapa perusahaan yang tergabung dalam PT Kusuma Putra Grup juga masih melaksanakan proses bipartit.
Sejumlah perusahaan tersebut adalah PT Kusumaputra Santosa, PT Pamor Spinning Mills, dan PT Kusumahadi Santosa dengan total 642 pekerja.
Dengan total 642 pekerja perusahaan tekstil tersebut dikatakan Aziz sudah tidak beroperasi.
"Untuk PT Sritex dengan 10.409 pekerja masih beroperasi dan masih membutuhkan 2.000 pekerjaan."
"Artinya tidak melakukan PHK."
"Sementara PT Sai Apparel tidak tutup dan masih operasional," paparnya.
Turut ditambahkannya, total pekerja yang terkena PHK dari 2023 sampai Juni 2024 mencapai 15.993 orang.
Jumlah tersebut tak hanya dari perusahaan tekstil, namun gabungan dari sejumlah perusahaan di Jawa Tengah.
Pihaknya menjelaskan, pada 2023 totak pekerja yang terkena PHK mencapai 8.588 orang.
"Sementara dari Januari hingga Juni 2024, total pekerja yabg terkena PHK di Jawa Tengah mencapai 7.437 orang," imbuhnya. (*)
Baca juga: Ulah Siswa SMA Semarang Bikin Orangtua Si Pacar Murka, Kirim Video Adegan Ranjang Biar Dapat Restu
Baca juga: Pemkot Tegal Tandatangani Komitmen Bersama Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting
Baca juga: PPDB Kota Semarang 2024: Meski Pendaftaran Online Harus Tetap ke Sekolah
Baca juga: Dadang Somantri Lepas 54 Atlet Kota Tegal Berlaga di Popda Jateng
tribun jateng
tribunjateng.com
Semarang
Perusahaan Tekstil Jateng
disnakertrans jateng
Ahmad Aziz
PT Dupantex
PHK Pekerta Tekstil Jateng
Tekstil
ekonomi bisnis
PT Sritex
PT Sai Apparel
Kemenaker
10 Orang Berminat Adopsi Bayi yang Dibuang Ibunya di Sragi Pekalongan, Bagaimana Prosedurnya? |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Bayi yang Ditemukan di Warung Kosong Sijeruk Pekalongan, Sempat Dikerubungi Semut |
![]() |
---|
Warga Desa Purwosari Demak Blokade Akses Truk Proyek Tol Semarang-Demak: Jalan Licin dan Becek |
![]() |
---|
Sehari 2 Kecelakaan di Salatiga, Pelajar Tewas Tertabrak Pikap di Jalur Lawan Arah |
![]() |
---|
Rabu Pagi di Sragi Pekalongan Mendadak Heboh, Kakak Bu Kadus Temukan Bayi Terbungkus Plastik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.