Berita Regional
Viral Siswi SMA Tak Naik Kelas Diduga karena Ayahnya Laporkan Pungli, Nilai dan Kelakuan Baik
Diduga karena ayahnya melaporkan kasus pungutan liar di sekolah, siswi SMA Negeri 8 Medan Maulidza Sari Febriyanti tidak naik kelas
TRIBUNJATENG.COM - Diduga karena ayahnya melaporkan kasus pungutan liar di sekolah, siswi SMA Negeri 8 Medan Maulidza Sari Febriyanti tidak naik kelas.
Orangtua siswi itu pun datang ke sekolah untuk memprotes.
Kisahnya pun menjadi viral.
Baca juga: Akankah Fadia-Sukirman Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kab Pekalongan 2024?: Allah yang Tentukan
KPAI langsung merespons kisah tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Komisioner KPAI Aris Adi Leksono menyebut pihaknya melakukan koordinasi untuk mendapatkan kronologi penyebab anak tinggal kelas.
"Serta bagaimana hasil belajar dan karakter anak selama ini, serta kemungkinan untuk meninjau ulang kebijakan tersebut, karena bertentangan dengan prinsip dasar perlindungan anak, kepentingan terbaik buat anak harus menjadi acuan kebijakan," ujar Aris kepada Tribunnews.com, Senin (24/6/2024).
KPAI dalam koordinasi tersebut mendapatkan laporan dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara bahwa sebenarnya siswi korban kebijakan tinggal kelas ini memiliki nilai akademik dan kepribadian baik.
Kendati demikian, pihak sekolah mengklaim ada syarat kehadiran yang tidak terpenuhi untuk naik kelas.
"Atas kondisi tersebut, KPAI meminta dinas pendidikan melakukan penyelidikan terkait ketidakhadiran siswa hingga tidak memenuhi syarat kenaikan kelas, apa benar adanya? Atau tidak hadir ke sekolah karena takut setelah melaporkan dugaan adanya pungli di sekolahnya," ucap Aris.
Aris lantas meminta agar kebijakan tersebut dikaji ulang demi kepentingan terbaik buat anak.
Jika memang harus menyelesaikan syarat kenaikan kelas bisa dilakukan dengan konsekuensi yang edukatif.
"KPAI juga meminta kepada Dinas Pendidikan agar memberikan pendampingan kepada anak, agar anak aman dan nyaman secara psikologis, terus memiliki motivasi untuk belajar, serta terus berani menyampaikan pendapat untuk kebaikan lingkungan pendidikannya," ucap Aris.
"Atas permintaan KPAI, Dinas Pendidikan Sumut berjanji akan menyampaikan kepada sekolah untuk meninjau ulang kebijakan dan berkoordinasi lebih lanjut untuk kepentingan terbaik buat anak," tambah Aris.
Melansir Tribun Medan, pelajar SMA Negeri 8 Medan Maulidza Sari Febriyanti tidak naik kelas diduga karena ayahnya, Choky Indra, melaporkan sekolah terkait pungli ke polisi.
Choky Indra datang ke sekolah memprotes keputusan tersebut pada saat pembagian rapor, Sabtu (22/6/2024).
Pasalnya dia menduga anaknya dinyatakan tinggal kelas buntut dari laporannya ke polisi terkait dugaan kasus pungli dan korupsi yang dilakukan Kepala Sekolah.
Padahal berdasarkan keterangan Choky, anaknya yang duduk di kelas XI MIA 3 itu memiliki nilai bagus.
(Tribunnews.com)
Sosok Mustari Baso Eks Pasukan Elit TNI Dulu Buru PKI Sekarang Miris Hidup Terlunta-lunta |
![]() |
---|
Hilang Setelah Latihan Paskibra, Siswi SMA Ditemukan Tewas Terkubur dengan Kepala Tertutup Ember |
![]() |
---|
Pria Tertangkap Curi Motor Korban Kecelakaan, Awalnya Pura-Pura Menolong |
![]() |
---|
Keluh Kesah Teller Bank, Pemblokiran PPATK dan Judi Online |
![]() |
---|
Suami Tewas Dibegal saat Ngojek, Sriana Kini Bingung Bayar Biaya Rumah Sakit Rp38 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.