Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Padang

Penutupan Kasus Afif Bentuk Arogansi kah? Kapolda Sebut Penyebab Kematian AM karena Patah Tulang Iga

Penutupan penyelidikan kasus penyiksaan Afif Maulana (12), seorang pelajar di Padang oleh aparat dianggap sebagai bentuk arogansi kepolisian.

HO
Kasus kematian Afif Maulana, siswa SMP di Padang belum terpecahkan. Siswa SMP berusia 13 tahun ini ditemukan tewas di Sungai Kuranji Padang pada Minggu 9 Juni 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Keputusan Polda Sumatera Barat menutup penyelidikan kasus penyiksaan Afif Maulana (12), seorang pelajar di Padang oleh aparat dianggap sebagai bentuk arogansi kepolisian.

”Menutup perkara tanpa ada penyelidikan yang komprehensif adalah arogansi,” ujar Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto saat dihubungi, Selasa (2/7/2024).

Menurut Bambang, tidak adanya rekaman CCTV yang terkait dengan penyiksaan Afif hanyalah alasan kepolisian.

Dia justru melihat kepolisian tidak ingin melakukan tindakan yang benar sebagai penegak hukum.

Bahkan, lanjut Bambang, Polda Sumbar terlalu tergesa-gesa menyikapi banyaknya pihak menyoroti kasus Afif Maulana.

Hal itu terlihat dengan pernyataan Polda Sumbar untuk mencari dan memeriksa pihak yang memviralkan Kasus tersebut.

“Keengganan atau ketidakmauan untuk bertindak benar dalam melayani masyarakat inilah yang menjadi problem kepolisian di HUT Bhayangkara ke-78. Kemampuan, sarana prasarana yang tersedia dan dibiayai dari uang rakyat, sebesar apapun tak akan berguna, bila ada problem keengganan manusianya untuk bertindak benar,” ujar Bambang.

Diduga Dianiaya

Seperti diketahui, Minggu (9/6/2024) polisi menemukan jenazah remaja laki-laki tanpa identitas sekitar pukul 12.00 WIB, yang kemudian teridentifikasi sebagai Afif Maulana.

Jenazah itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang, kemudian dijemput pihak keluarga yang sebelumnya kehilangan salah seorang anggota keluarganya.

Sebelum ditemukan tewas, Afif Maulana berada di jembatan Kuranji yang saat itu diduga sedang terjadi aksi tawuran.

Berdasarkan hasil investigasi LBH Padang, AM diduga dianiaya sebelum tewas dengan bukti luka-luka lebam di tubuh korban.

Dugaan kematian Afif akibat dianiaya polisi mencuat setelah keterangan 18 pemuda yang ditangkap anggota Sabhara saat berpatroli. Namun, Polda Sumbar membantah hal tersebut karena menyebut tidak ada saksi yang melihat penganiayaan itu.

Patah Tulang Iga

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono mengeklaim tidak ada Afif saat polisi menangkap 18 orang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Padang, Minggu (9/6/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved