Berita Banyumas
Kisah Mahasiswa di Purwokerto Bikin Aplikasi Catatmak, Berawal Curhat Gen Z yang Boncos Soal Uang
Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil menciptakan sebuah aplikasi catatan keuangan yang sangat simpel dan terintegrasi melalui WhatsApp.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil menciptakan sebuah aplikasi catatan keuangan yang sangat simpel dan terintegrasi melalui WhatsApp.
Bahkan, aplikasi catatan keuangan bernama 'Catatmak' ini berhasil masuk nominasi 10 besar kompetisi Bangkit Academy.
Aplikasi Catatmak mengalahkan 4.500 peserta yang dibagi menjadi 780 tim dari seluruh Indonesia dan diinisiasi oleh Google, Goto dan Traveloka.
"Prestasi ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Banyumas dan membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah nasional," ujar CEO Catatmak, Rayhan Rafiud Darojat (21) kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Pemkab Banyumas Beri Penghargaan Kepada Top 9 Inovasi Pelayanan Publik
Mahasiswa STIMIK Widya Utama Purwokerto ini mengatakan timnya yang berjumlah 14 orang dan terdiri dari mahasiswa ini telah mengikuti penyisihan Akademi Bangkit sejak bulan Mei lalu.
Saat ini, aplikasi Cacatmak telah memasuki tahap penyisihan menentukan juara 1,2 dan 3 di bulan Agustus.
"Harapannya dengan segala macam yang kita bangun, kita bisa jadi juara 1. Dimana kita dari anak-anak lokal Banyumas berharap dari Banyumas ini bisa bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Rayhan yang merupakan mahasiswa semester 6, jurusan Sistem Informasi.
Ia menceritakan, ide awal membangun aplikasi catatan keuangan Catatmak ini berawal dari keresahan melakukan pencatatan keuangan.
Setiap akhir bulan, uang yang mereka miliki telah habis digunakan.
"Sebenarnya berawal dari keresahan, kita kaum Gen z yang memang masa sekarang ini kita tuh banyak menghabiskan waktu untuk ngopi, belanja online dan sebagainya."
"Kadang-kadang itu bikin boncos (habis) di akhir bulan. Bahkan dipertengahan bulan sudah boncos. Tapi kita mau ke tracking itu lewat mutasi rekening ribet, lalu mau ngecekin satu-satu juga sudah banyak banget yang mana, dan itu untuk trackingnya susah," ucapnya.
Dari masalah tersebut, akhirnya muncullah ide inovatif membangun sebuah aplikasi catatan keuangan yang lebih mudah dan simpel dalam penggunaannya.
Aplikasi yang dibangun ini tanpa harus membuka aplikasi dan melakukan pencatatan satu persatu, cukup hanya menggunakan aplikasi WhatsApp.
Akhirnya dari masalah itu, coba integrasikan bagaimana caranya bisa catat keuangan cukup di WhatsApp aja.
Serunya Siswa Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Bermain Engklek hingga Egrang |
![]() |
---|
FIX, Festival Lampion di Purwokerto Ditunda, Begini Nasib 3.000 Tiket yang Sudah Terjual |
![]() |
---|
Mimpi Lampion Purwokerto Padam Mendadak: Wisatawan Merugi Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Bupati Sadewo: ASN Harus Siap Jadi Pelayan Sekaligus Perekat Bangsa |
![]() |
---|
Event Sky Lantern Serenade 2025 di Menara Purwokerto Ditunda, Keamanan Jadi Alasan Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.