Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Gebrak Setia Berbasis Digital: Cara Rizka Tingkatkan Kesadaran Risiko HIV di Kalangan Remaja

Rizka Ayu Setyani secara resmi menjadi Doktor ke-29 yang diluluskan dari Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS

|
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal 
Rizka Ayu Setyani (33) menerima hasil yudisium dari Ketua Dewan Penguji, Prof Ahmad Yunus, usai dinyatakan lulus dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Kamis (25/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SURAKARTA - Senyuman tak mau lepas dari wajah Rizka Ayu Setyani (33) pada hari ketika dia dinyatakan lulus dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Universitas Sebelas Maret (UNS), Kota Surakarta, Kamis (25/7/2024).

"Berdasarkan prestasi yang Saudari raih selama ini dan berdasarkan hasil ujian tertutup dan terbuka promosi doktor, maka Saudari dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, dengan IPK 3,97," ucap Ketua Dewan Penguji, Prof Ahmad Yunus, ketika membacakan pengumuman hasil ujian.

Hadirin di Auditorium Fakultas Kedokteran UNS menyambutnya dengan riuh sorakan dan tepuk tangan.

Hari itu, Rizka Ayu Setyani secara resmi menjadi Doktor ke-29 yang diluluskan dari Program Studi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS dan Doktor ke-1.072 yang diluluskan oleh UNS.

Judul disertasi yang diangkat oleh Rizka adalah "Pengembangan Model Edukasi dan Skrining Mandiri Berbasis Digital untuk Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran Diri, dan Cakupan Tes HIV pada Remaja di Kota Yogyakarta".

Disertasi ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari program Gerakan Bersama Kader Satgas Remaja Tanggap HIV AIDS (Gebrak Setia) Berbasis Digital yang diinisiasi oleh Rizka.

Program Gebrak Setia ini mengantarkan Rizka menjadi penerima Satu Indonesia Awards 2023 Provinsi Jawa Tengah Kategori Individu Bidang Kesehatan.

Baca juga: Sepanjang 2023, 254 Kasus HIV/AIDS di Pati, 23 Meninggal, Sudarto : Gay dari Remaja hingga Dewasa

Baca juga: Pilu 3 Wanita Malah Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan, Klinik Ditutup

Baca juga: Banyumas Peringkat Kedua Peredaran HIV/AIDS di Jateng, Pj Bupati Ajak FKDM Lebih Aktif

Program ini diinisiasi oleh Rizka di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2019 melalui kerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS dan Puskesmas.

Lewat kegiatan karang taruna, sekolah, dan posyandu remaja, program ini melibatkan peran pendidik sebaya (peer educator).

Gebrak Setia dilatarbelakangi keinginan Rizka untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pencegahan penularan HIV di kalangan remaja.

Menurut dia, awal mula ketika dia mencetuskan program ini, masih ada stigma di masyarakat bahwa HIV/AIDS hanya mungkin menjangkiti orang-orang yang melakukan hubungan seks berisiko seperti Wanita Tuna Susila (WTS) dan pelaku Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).

"Padahal justru ibu rumah tangga, kelompok yang umum, termasuk remaja, juga bisa jadi korban," kata perempuan kelahiran 15 Agustus 1990 ini.

Atas dasar itulah, dia mencetuskan Gebrak Setia untuk melakukan edukasi pencegahan HIV serta memperluas cakupan tes HIV pada kalangan remaja.

Gebrak Setia diawali dari riset dosen pemula Universitas Respati Yogyakarta yang dilakukan Rizka secara kolaboratif bersama Fika Lilik Indrawati.

Mengusung konsep peer educator atau pendidik sebaya, program ini diharapkan bisa lebih efektif dalam menyasar kalangan remaja. Sebab, kegiatan konseling dan edukasi dilakukan oleh konselor dan edukator dari kalangan remaja juga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved