Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kesempatan Emas Joni, Bisa Ikut Tes Seleksi Ulang TNI AD Walaupun Sempat Gagal Karena Pendek

Kesempatan emas bagi Yohanes Ande Kala alias Joni yang dinyatakan tak lulus seleksi TNI AD karena kurang tinggi badan, kini ikut tes ulang.

Editor: raka f pujangga
Kolase Istimewa dan dokumen Joni
Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni yang gagal seleksi TNI meski sempat dijanjikan Presiden Jokowi langsung diterima. 

TRIBUNJATENG.COM - Kesempatan emas bagi Yohanes Ande Kala alias Joni yang dinyatakan tak lulus seleksi TNI AD karena kurang tinggi badan.

Kini Mabes TNI AD kembali memanggil yang bersangkutan untuk menjalani tes masuk prajurit tahun 2024.

Diketahui, Joni adalah bocah pemberani yang sempat viral pada tahun 2018 dan dijanjikan Presiden Jokowi diterima TNI AD bila sudah besar nanti.

Baca juga: Alasan Joni Gagal Masuk TNI Padahal Sudah Dijanjikan Jokowi, Ternyata Karena Tinggi Badan

Pasalnya Joni muda saat itu berani memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Joni yang mengikuti tes seleksi prajurit yang digelar di Korem 161 Wira Sakti Kupang, NTT, sejak 14 Juli 2024 lalu, dinyatakan gugur karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Joni, pemanjat tiang bendera asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sempat viral di media sosial, kini menghadapi kenyataan pahit. Lantaran dulu dijanjikan oleh Presiden Jokowi untuk diterima langsung di TNI, namun gagal dalam seleksi.
Joni, pemanjat tiang bendera asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sempat viral di media sosial, kini menghadapi kenyataan pahit. Lantaran dulu dijanjikan oleh Presiden Jokowi untuk diterima langsung di TNI, namun gagal dalam seleksi. (tribunjabar)

Ikut Tes Ulang

Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) kembali memanggil Yohanes Ande Kala alias Joni (19) untuk mengikuti tes masuk menjadi prajurit TNI tahun 2024.

Joni adalah bocah pemberani yang sempat viral pada tahun 2018 karena memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Joni yang mengikuti tes seleksi prajurit yang digelar di Korem 161 Wira Sakti Kupang, NTT, sejak 14 Juli 2024 lalu, dinyatakan gugur karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Menanggapi hal itu, Markas Besar TNI AD kembali menghubungi Joni untuk kembali ke mengikuti tes.

Informasi itu dibenarkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana Kolonel Infantri Agung Udayana saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon genggam pada Selasa (6/8/2024).

"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," kata Agung.

Pertimbangannya, lanjut Agung, karena Joni mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait aksi heroik Joni dalam upacara bendera pada tahun 2018 lalu.

Menurut Agung, nanti ketika Joni mengikuti tes akan dilihat dan digali lagi kelebihan atau potensi yang dimilikinya.

Yohanes Ande Kala alias Joni, yang sempat terkenal sebagai bocah pemanjat tiang bendera pada saat upacara HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved