Kesehatan
Rizka Sukses Tingkatkan Cakupan Tes HIV di Kalangan Remaja lewat Gebrak Setia
Senyuman tak mau lepas dari wajah Rizka Ayu Setyani (33) pada hari ketika dia dinyatakan lulus dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Universitas.
"Awalnya kami belum mengoptimalkan media digital. Hanya berbasis komunitas tanpa melibatkan media digital terintegrasi. Kami melibatkan unsur lintas sektoral, antara lain (pemerintah) desa dan karang taruna," jelas Rizka.
Penggunaan media digital dalam program Gebrak Setia baru mulai dilakukan pada 2020, ketika Covid-19 mulai melanda indonesia.
Saat itu, pemerintah membatasi kegiatan tatap muka masyarakat serta melakukan karantina wilayah (lockdown). Akibatnya, kegiatan penyuluhan dan edukasi pencegahan HIV tidak bisa dilakukan secara luring.
"Sehingga kami coba optimalkan kegiatan lewat media sosial, zoom, webinar untuk remaja, talkshow, sampai konseling via WhatsApp. Namun, penggunaan media digital tersebut belum terintegrasi satu sama lain," jelas Rizka.
Akhirnya, Rizka mengembangkan model Ekstrim yang merupakan akronim dari "Edukasi, Konseling, Skrining, Tes HIV pada Remaja dengan Implementasi secara Mandiri".
Pada 2021, dia mendapat hibah dari UK Foreign, Commonwealth, and Development Office (FCDO) untuk mengembangkan situsweb ekstrim.org.
Rizka juga mendapat hibah dana riset dari Kemristekdikti untuk mengembangkan program pencegahan HIV pada remaja, khususnya meningkatkan tes HIV pada remaja.
Rizka pun memanfaatkannya untuk mengembangkan laman web yang memiliki layanan terintegrasi dalam edukasi dan skrining HIV mandiri berbasis digital demi meningkatkan pemahaman dan cakupan tes HIV pada remaja.
Gebrak Setia berbasis model Ekstrim inilah yang kemudian pihaknya ajukan untuk mendapatkan SATU Indonesia Awards Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2023.
Sebagai pengembangan, Gebrak Setia berbasis Ekstrim tidak lagi diujicobakan di Kabupaten Sleman, melainkan merambah Kota Yogyakarta.
Sebelum mengembangkan situs ekstrim.org, Rizka telah lebih dulu melakukan analisis untuk menentukan perangkat digital dan layanan yang paling sesuai untuk kalangan remaja.
"Ternyata mereka butuh media yang mudah diakses dan tidak perlu diunduh. Maka kami buatlah laman ekstrim.org. Laman ini terintegrasi dengan YouTube dan WA, aplikasi yang familiar, yang mereka pasti sudah punya," papar dia.
Situsweb ini memuat layanan edukasi pencegahan HIV, konseling, skrining mandiri untuk mengetahui risiko HIV, hingga pendampingan tes HIV.
Secara teknis, dalam pelaksanaannya Rizka mengaku banyak dibantu oleh instansi-instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Apalagi, dalam program ini Rizka memang menyasar siswa-siswi SMA dan SMK di Kota Yogyakarta.
Rizka menjelaskan, dalam ekstrim.org, terdapat layanan edukasi video yang tertaut ke YouTube. Kemudian ada pula layanan konseling dengan peer educator yang bebas dipilih oleh pengakses situsweb.
Kasus Kanker Serviks Masih Tinggi, Ahli Imbau Masyarakat Lakukan Revaksinasi HPV |
![]() |
---|
Seorang Lansia Masuk Rumah Sakit gara-gara Ikuti Saran Chat GPT |
![]() |
---|
Pejuang Dua Garis Biru, Ini Biaya Program Bayi Tabung di Kota Semarang |
![]() |
---|
Angin Segar Profesi Bidan di Kendal, Diizinkan Buka Praktek Mandiri Setelah 9 Tahun Vakum |
![]() |
---|
Khasiat Minuman Jahe Merah Hangat untuk Kesehatan Tubuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.