Aliansi Wonosobo Melawan Desak Masuk Gedung DPRD, Tuntut Netralitas Pilkada dan RUU Perampasan Aset
Puluhan mahasiswa gelar aksi di depan DPRD Wonosobo, desak netralitas Pilkada 2024 dan pengesahan RUU Perampasan Aset.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Wonosobo Melawan melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Wonosobo pada Senin (26/8/2024).
Demonstrasi dimulai sejak pukul 10.30 WIB, dengan massa membawa atribut dan tulisan-tulisan yang berisi seruan tuntutan.
Aksi ini semakin memanas ketika demonstran membakar ban di depan gedung DPRD dan mendesak masuk ke dalam gedung.
Sekretaris DPRD Wonosobo, Tono Prihartono, sempat menemui para demonstran yang mulai memanas dan menjelaskan bahwa tidak ada anggota DPRD yang berada di dalam gedung.
"Di dalam gedung tidak ada siapa-siapa. Tidak bisa langsung bekerja karena harus membentuk alat kelengkapan. Aturannya, satu bulan setelah dilantik, baru bisa membentuk fraksi," ujarnya di hadapan massa aksi.
Tono juga menanggapi tuntutan yang disampaikan oleh para demonstran, khususnya terkait pengawalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan penyelenggaraan Pilkada.
"Keputusan di Jakarta kita kawal bersama. Silakan dikawal terkait pendaftaran bakal calon Pilkada di tanggal 27-28 di KPU Wonosobo, termasuk juga untuk RUU Perampasan Aset," tambahnya.
Namun, jawaban ini tidak memuaskan para demonstran. Mereka tetap mendesak untuk masuk ke gedung DPRD dan meminta bertemu langsung dengan Ketua DPRD Wonosobo.
Sabrang Damar Bayu, Ketua Komisariat PMII Al Muntaha Unsiq Wonosobo, menyatakan bahwa ada tiga tuntutan utama yang dibawa dalam aksi ini: mengawal hasil putusan MK Nomor 60/PUU-XX1/2024 dan Nomor 70/PUU-XXI/2024, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset, dan menuntut netralitas ASN dalam Pilkada 2024.
Sabrang juga menegaskan bahwa mereka menginginkan Ketua DPRD atau perwakilannya untuk menandatangani press release yang telah mereka buat sebagai bentuk komitmen atas tuntutan mereka.
"Tujuan kami fokus agar Ketua DPRD atau yang mewakili bisa datang ke depan kita dan menandatangani press release yang kami buat," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, demonstran masih bertahan di depan gedung DPRD Wonosobo, menunggu tanggapan resmi dari pihak DPRD.
"Jawaban dari DPRD belum ada. Di sini hanya ada beberapa aparat polisi dan petugas sekwan. Kami ingin berbicara langsung dengan Ketua DPRD, bahkan jika hanya lewat video call," pungkasnya.
Apel Siaga Bencana di Wonosobo, Sinergi Hadapi Ancaman Longsor hingga Karhutla |
![]() |
---|
Tekankan Spirit Kritisisme, Mohammad Saleh Ajak Mahasiswa Koreksi Program Pemerintah |
![]() |
---|
Sarif Abdillah Dorong Infrastruktur Inklusif dan Berkelanjutan di Jateng |
![]() |
---|
Peringatan BPN Wonosobo: Jangan Biarkan Tanah Nganggur! Manfaatkan Sesuai Peruntukan |
![]() |
---|
Nida Saidatul Iza Anggota PAW DPRD Kudus, Dorong Generasi Milenial Makin Melek Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.