Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Begini Ending "Rebutan" Kursi Ketua DPRD Blora, Gus Labib Akhirnya Salaman dengan Mustopa

PKB Blora menggelar pertemuan terbatas untuk menyelesaikan persoalan surat rekomendasi terkait pengisi kursi Ketua DPRD Blora periode 2024-2029

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Muhammad Olies
Iqbal/tribunjateng
Wakil Ketua DPC PKB Blora, Ahmad Labib Hilmy (paling kiri) bersalaman dengan Pimpinan DPRD Blora terpilih, Mustopa, di Kantor DPC PKB Blora, Selasa (10/9/2024). 


Sementara itu, Gus Labib, mengaku sudah menerima apa yang telah menjadi keputusan DPP PKB yang menunjuk Mustopa sebagai Pimpinan DPRD Blora 2024-2029.


"Intinya kita sebagai kader, ketika di DPP sudah memutuskan, ya sebagai kader harus siap menerima apa yang menjadi keputusan dari DPP. Saya sudah menerima Pak Mustopa sebagai Pimpinan DPRD," terangnya.


Gus Labib juga menyampaikan bahwa dinamika permasalahan yang sempat terjadi, untuk bisa dijadikan sebagai pembelajaran bersama.


"Terkait masalah dinamika kemarin, saya kira itu bisa menjadi pembelajaran kita bersama, bahwa di dalam suatu organisasi, itu pasti ada dinamika dan perbedaan pendapat itu biasa. Tetapi karena sudah finalisasi ya kita harus terima," jelasnya.


Hal senada juga diungkapkan oleh Mustopa, yang mendapatkan rekom dari DPP PKB untuk menjadi Pimpinan DPRD Blora 2024-2029.


"Terkait dinamika kemarin, itu hal yang wajar, namanya berorganisasi. Tetapi titik poinnya, setelah SK dari DPP turun, tidak ada yang harus tidak dilakukan, jadi harus dilakukan, dan insyaallah setelah ini nanti, Ketua DPC yang bakal menindaklanjuti ke Sekwan," terangnya.


Saat ditanya terkait kesiapan menjadi Pimpinan DPRD, Mustopa menyatakan siap mengemban amanah yang telah diberikan kepadanya.


"Karena sudah ada surat dari keputusan DPP, maka kita harus siap melaksanakan tugas dari DPP," tegasnya.


Sementara itu, Ketua DPC PKB Blora, Abdul Hakim menilai permasalahan yang sempat terjadi merupakan sebuah dinamika di partai.


"PKB itu sudah terbiasa, jadi perbedaan itu tidak masalah, yang penting endingnya itu nanti bersama-sama," terangnya.


Abdul Hakim menyampaikan bahwa dinamika yang sempat terjadi itu berawal dari miss komunikasi semata. 


"Ya kemarin itu miss komunikasi biasa, kita menyuarakan pendapat itu bisa, tapi toh pada akhirnya semua harus mengikuti keputusan pusat. Kalau kita diskusi itu biasa, kita bentak-bentak an juga biasa, dinamika itu tidak menjadi masalah," jelasnya.


Pihaknya, menegaskan bahwa di tubuh internal DPC PKB Blora tidak ada perpecahan.


"Tidak ada perpecahan di internal PKB Blora, ini Gus Labib, dan Pak Mustopa juga hadir, sudah kita selesaikan, sudah kita beritahu, ini SK dari DPP,"


"Kemarin kan SK nya belum tahu untuk siapa, bebas lah orang berpendapat, tetapi setelah, SK kita perlihatkan, semuanya telah selesai, tidak ada masalah, sudah menerima semua," jelasnya.


Setelah menerima SK dari DPP PKB terkait penunjukan Mustopa menjadi Pimpinan DPRD Blora 2024-2029 tersebut, Abdul Hakim, berencana segera bersurat ke Sekretaris DPRD (Sekwan).


"Kami dari DPC akan membuat surat pengantar ke Sekwan, agar segera melantik saudara Mustopa, jadi pimpinan DPRD. Kira-kira minggu-minggu ini suratnya akan kita kirim," paparnya.(Iqs)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved