Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

CUMA Mitos! Mandi Malam Pemicu Seseorang Alami Paru-paru Basah

Penyebab pneumonia dan paru-paru basah menurut dokter paru Indonesia bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin.

Editor: deni setiawan
pixabay.com
ILUSTRASI paru-paru yang mengalami pneumoniae. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Benarkah asumsi masyarakat selama ini ketika seseorang mandi pada malam hari memicu terjadinya penyakit paru-paru basah?

Selain mandi, tak sedikit orang juga menyebut hembusan kipas angin secara langsung ke tubuh juga bisa menyebabkan pneumonia (paru-paru basah).

Atas beragam asumsi itu, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) secara tegas membantah asumsi itu dan menyebut jika itu hanyalah mitos.

Baca juga: Pintu Masuk Bandara dan Pelabuhan Diperketat karena Mycoplasma Pneumonia, Ini Gejala dan Mencegahnya

Baca juga: Ada 6 Kasus Pneumonia Mycoplasma di Indonesia, Seluruhnya Anak-anak Usia 3 - 12 Tahun

Mandi pada malam hari kerap disebut sebagai penyebab paru-paru basah atau pneumonia.

Pakar paru, Prof Tjandra Yoga Aditama pun mencoba meluruskan mitos atau asumsi tersebut.

"Penyebab pneumonia dan paru-paru basah bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin."

"Itu hanyalah mitos," kata Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (15/9/2024).

Pneumonia merupakan radang atau infeksi pada jaringan paru.

Penyakit ini dapat disebabkan bakteri seperti pneumokokus, streptokokus, atau oleh virus' misalnya, Covid-19, mungkin juga virus-virus lainnya.

Pneumonia juga kadang-kadang disebabkan parasit.

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat.

Ini tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan tubuh seseorang secara keseluruhan.

Gejala dan tanda pneumonia dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksinya, tingkat keparahan, dan kondisi individu yang terkena.

Baca juga: Anak Pilek, Demam, dan Napas Cepat? Waspada Pneumonia

Baca juga: Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Mycoplasma Pneumonia di Semarang

Gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama.

Gejala dan tanda yang umumnya terkait dengan pneumonia meliputi nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa usia 65 tahun ke atas), batuk, yang dapat menghasilkan dahak.

Lalu kelelahan, demam, berkeringat dan menggigil, suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, mual, muntah atau diare, kesulitan bernapas dan kehilangan nafsu makan.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat, kasus pneumonia balita di DKI Jakarta periode 2019-2021 mencapai sekira 78.659 kasus.

Sementara itu, paru-paru basah sebenarnya bukan istilah kedokteran.

Prof Tjandra mengatakan, kondisi yang sebenarnya dimaksud adalah penyakit yang efusi pleura.

"Sebenarnya cairannya bukan berada di dalam paru, tetapi dalam selaput di sekitar paru, tepatnya antara selaput yang membungkus paru (namanya pleura viseralis) dan selaput yang melapisi bagian dalam dinding dada (pleura parietalis)," kata Tjandra.

Menurut dia, sedikitnya ada tiga penyebab terbentuknya cairan ini.

Karena infeksi, misalnya tuberkulosis (TB) atau radang lain karena adanya kanker dan terjadi gangguan keseimbangan protein dalam tubuh. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Luruskan Mitos Mandi Malam Hari Sebabkan Pneumonia"

Baca juga: TERBONGKAR, Aksi HM Jualan Fantasi Pasutri Melalui Grup Facebook, Tarif Sekali Threesome Rp1,5 Juta

Baca juga: VIRAL, Ipin Pegawai Non ASN Tasikmalaya Bakal Terima Dana Pensiun Rp7,8 Miliar, Cair Akhir Tahun Ini

Baca juga: Minggu Malam Ini, Persib Bandung Vs PSIS Semarang, Bojan Hodak Minta Bobotoh Penuhi Si Jalak Harupat

Baca juga: Persib Bandung Vs PSIS Semarang, Nick Kuipers: Waktunya Putus Tren Hasil 3 Seri Beruntun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved