Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Hizbullah Nyatakan Perang Terbuka Melawan Israel sampai Perang di Jalur Gaza Selesai

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengumumkan bahwa kelompoknya telah memasuki fase baru, yaitu pertempuran terbuka melawan Israel.

Editor: m nur huda
Kompas.com/Istimewa
Tentara Hizbullah atau Hezbollah yang tengah berjaga dan menggelar latihan di wilayah Lebanon selatan pada 21 Mei 2023. (Wikimedia Commons) 

TRIBUNJATENG.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengumumkan bahwa kelompoknya telah memasuki fase baru, yaitu pertempuran terbuka melawan Israel.

Dalam pernyataannya, Qassem menegaskan komitmen Hizbullah untuk memperpanjang penderitaan para pemukim Israel yang terpaksa mengungsi dari wilayah utara Israel, yang dianggap sebagai bagian dari Palestina yang diduduki.

Qassem juga menyampaikan bahwa Hizbullah turut merasakan penderitaan akibat serangan Israel, baik terhadap warga Palestina di Jalur Gaza maupun terhadap warga Lebanon yang berada di perbatasan. Konflik ini, menurutnya, telah membawa kesengsaraan bagi kedua bangsa tersebut.

"Kami mengakui bahwa kami menderita. Kami manusia. Namun, sebagaimana kami menderita, Anda (Israel) juga akan menderita,” kata Naim Qassem dalam pidatonya pada Minggu (22/9/2024).

Ia kembali menegaskan komitmen Hizbullah untuk mendukung perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

“Front dukungan Lebanon akan terus berlanjut, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, sampai perang di Jalur Gaza berhenti," katanya.

“Kami telah memasuki fase baru yang disebut fase pertempuran terbuka,” tambahnya, dikutip dari Aawsat.

Israel Lakukan Kejahatan Perang

Menurut Naim Qassem, Israel melakukan tiga kejahatan perang.

“Israel melakukan 3 kejahatan perang yang menyakitkan bagi kami, dan itu mewakili tingkat kebrutalan tertinggi,” kata Naim Qassem.

“Israel menargetkan anak-anak, paramedis, apotek, rumah, dan setiap kehidupan yang terhormat dan aman, dan tidak hanya menargetkan pejuang, dan bahkan hal ini tidak membenarkan menargetkan warga sipil,” katanya, saat berbicara tentang serangan Israel baru-baru ini di Lebanon selatan.

Pidato tersebut ia sampaikan saat menghadiri pemakaman Ibrahim Aqeel, komandan senior unit elit Radwan Hizbullah dan 15 anggotanya yang dibunuh Israel dalam serangan udara di distrik Dahiya, pinggiran kota Beirut, Lebanon pada Jumat (20/9/2024).

"Ibrahim Aqeel adalah komandan operasi dan pendiri Pasukan Al-Radwan. Dia adalah syahid di Yerusalem dan Palestina, medan jihad paling bergengsi," katanya.

"Israel menginginkan serangan terhadap para pemimpin Al-Radwan untuk melumpuhkan perlawanan, menghasut lingkungannya untuk menentangnya, dan menghentikan front dukungan Gaza untuk memulangkan penduduk di utara, namun kekuatan perlawanan menggagalkan tujuan ini,” katanya. 

"Kami dengan cepat mengatasi guncangan dan kembali ke posisi kami dengan lebih kuat dan solid, dan masyarakat mendukung kami," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved