Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Inspiratif

Kisah UMKM Kuliner dan Kriya-Wastra di Surakarta Naik Kelas bersama Astra

Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) konsisten membina Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk menuju kemandirian dan n

TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Pemilik UMKM Abon Ksatria Tri Rahayu Amperawati (kiri) dan Pemilik UMKM Wastra Lurik Gedog Oppu Company Katarina Octaviani Putri (kanan). 

“Saya mulai merintis usaha ini pada 2014. Berawal dari keinginan mengangkat wastra Jawa, khususnya tenun lurik, agar lebih fashionable,” kata Oca saat ditemui TribunJateng.com di Festival Payung Indonesia, Taman Balekambang, Surakarta, Jumat (6/9/2024) malam.

Oca mengatakan, dia sengaja mengangkat kain lurik lendang karena masih belum banyak yang meliriknya dalam produk fesyen dan kriya.

Boleh dibilang, Oca termasuk pelopor produk fesyen kekinian berbahan kain tenun lurik gendongan.

“Kain yang saya pakai itu bukan kain 2 x 1 meter, melainkan kain gendongan yang lebarnya 50 cm dan panjangnya 2 meter,” kata perempuan yang punya latar belakang pendidikan SMK jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ini.

Sebelum membuat produk pakaian, Oca lebih dulu menghasilkan produk kerajinan tangan, di antaranya sandal, kipas, kotak tisu, hingga blangkon. Baru pada 2016 dia mulai berinovasi membuat produk pakaian.

“Awalnya saya buat outer untuk daily outfit. Sekarang sudah lebih bervariasi. Ada syal, kemeja, dan lain-lain, head to toe (dari kepala sampai kaki),” jelas dia.

Meski mengusung semangat pelestarian wastra etnik tradisional, Oca berupaya mendesain produk dengan sentuhan kekinian agar anak-anak muda tetap tertarik mengenakannya.

Di bawah label Oppu Company (Instagram: oppucompany_id), produk-produk bikinan Oca dipasarkan secara luring maupun daring.

Secara luring, produk Oppu Company antara lain bisa didapatkan di Pasar Malam Ngarsopuro (khusus akhir pekan), Museum Pabrik Gula Colomadu, dan di kediaman Oca di Griya Tiara Ardi No. B-15, Mojosongo, Surakarta. Selain itu juga di Resta Pendopo KM 456 Salatiga, Jogja Pasaraya, dan La Li Sa Bantul.

Adapun pembelian secara daring bisa dilakukan melalui akun Oppu Company di platform IG, Tokopedia, dan TikTokShop.

Lurik Oppu Company Makin Dikenal berkat YDBA

Perkenalan Oca dengan YDBA bermula pada 2019. Saat itu produknya lolos kurasi untuk dipasarkan di Resta Pendopo KM 456 milik Astra. Dari situlah dia mulai terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diinisiasi YDBA Solo.

“Di YDBA dapat banyak pelatihan, misalnya tentang keuangan dan pemasaran. Difasilitasi pameran dan business matching juga. Pernah diajak pameran ke TEI (Trade Expo Indonesia) di Tangerang Selatan. Selain itu juga pameran-pameran di Solo,” kata dia.

Oca bersyukur, lewat pameran-pameran itu, sejumlah figur publik bisa mengenal, bahkan membeli dan memakai produknya. Antara lain aktor kawakan Slamet Rahardjo, jurnalis kenamaan Rosianna Silalahi, dan musisi Endah n Rhesa.

Produknya juga bisa melanglangbuana ke mancanegara karena dibeli oleh WNI yang tinggal di luar negeri atau WNA yang tengah berwisata.

Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan YDBA, Oca juga merasakan ada perkembangan signifikan dalam manajemen usaha. Bisnisnya jadi lebih rapi dan tertata.

Pada 2023, Oppu Company berhasil lulus asesmen YDBA dan mendapatkan titel UMKM Mandiri. Sebelumnya dia juga pernah mendapat penghargaan UMKM WOW 2018 dan penghargaan sebagai Pelestari Wastra Lurik pada 2019.

Meski penjualannya sempat anjlok saat pandemi Covid-19, Oca berusaha bangkit dan terus mengembangkan usaha lewat berbagai inovasi pemasaran maupun mencipta desain-desain yang up-to-date.

Komitmen YDBA Majukan UMKM Bangsa

Dimas Wahyu Ashary
Koordinator YDBA Solo, Dimas Wahyu Ashary, saat ditemui TribunJateng.com di kantornya, Kamis (5/9/2024).

Dikutip dari laman resminya, YDBA didirikan oleh founder Astra, William Soeryadjaya, pada 2 Mei 1980. Dalam Astra Strategic Triple Roadmap, dijelaskan bahwa YDBA merupakan bagian dari salah satu public contributon Astra, yakni Astra Kreatif yang berfokus pada program kewirausahaan.

Adapun YDBA Solo berdiri pada September 2019. Hal itu disampaikan Koordinator YDBA Solo, Dimas Wahyu Ashary, saat ditemui TribunJateng.com di kantornya, Kamis (5/9/2024).

Dimas mengatakan, YDBA Solo membina UMKM di wilayah Solo Raya, Salatiga, hingga Kendal.

Dia mencatat, per September 2024 ada 94 UMKM aktif yang jadi binaan Astra melalui YDBA Solo. Kriteria dianggap aktif adalah mengikuti kegiatan YDBA dalam kurun waktu setidaknya satu tahun terakhir.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 UMKM bergerak di bidang manufaktur, 13 di antaranya telah berstatus UMKM Mandiri, sementara 9 lainnya Pra Mandiri.

Kemudian bidang pertanian hidroponik ada 21 UMKM, 7 berstatus UMKM Mandiri, 8 Pra Mandiri, 2 Madya, dan 4 pemula.

Selanjutnya bidang bengkel roda empat ada 20 UMKM, 12 Pemula dan 8 Madya.

Terakhir, bidang kuliner dan kerajinan, total UMKM yang aktif berjumlah 31.

YDBA memang memiliki sistem levelling UMKM lewat program Asesmen Kemandirian UMKM. Hal ini untuk mengukur sejauh mana UMKM telah menerapkan manajemen yang baik untuk mengembangkan bisnis.

Untuk UMKM kategori kecil dengan omzet maksimal Rp 15 miliar, kriteria yang ditetapkan adalah produksi, pemasaran, dan keuangan.

UMKM berstatus Pemula artinya masih perlu meningkatkan aspek Quality, Cost, dan Delivery (QCD). UMKM Madya sudah menunjukkan kemajuan manajemen, namun masih perlu meningkatkan kompetensi. UMKM Pra Mandiri sudah cukup mandiri dalam menjalankan usaha, namun masih perlu melakukan Operational Exellence. Adapun UMKM Mandiri dianggap sudah mandiri dalam menjalankan usaha dan mampu bersaing di pasar.

“Peningkatan level itu bisa dicapai lewat empat program kami untuk UMKM, yakni pelatihan, pendampingan, fasilitasi pasar, dan fasilitasi pembiayaan,” kata Dimas.

Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo menyebut, pihaknya terus berkomitmen dalam pembinaan UMKM di Indonesia.

“Hal itu dilakukan dengan pendampingan intens, sehingga mampu mendorong UMKM untuk naik kelas dan mandiri. YDBA mendorong UMKM untuk memiliki mentalitas baik dan mampu menciptakan nilai tambah dalam bisnisnya,” ujar dia dalam siaran pers YDBA, Minggu (21/7/2024).

Tahun ini, Astra melalui YDBA tengah melakukan pembinaan kepada 1.328 UMKM aktif. (mzk) 

Baca juga: Kisah Tugito Warga Magelang Dapat Ganti Rugi Tol Rp 3,9 Juta, Berapa Luas Tanahnya?

Baca juga: Gratiskan Biaya Transaksi bagi Merchant, GoPay Dorong Perluasan Adopsi QRIS

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Jateng Resmikan Masjid Rutan Semarang

Baca juga: Jarot Prasojo Dilantik Jadi Pj Sekda Kabupaten Cilacap, Bakal Bekerja Selama 6 Bulan ke Depan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved